Foto: Bupati Sri Juniarsih usai membuka Bimtek BPK se Berau di Derawan.

TANJUNG REDEB- Bupati Berau Sri Juniarsih membuka bimbingan teknis (Bimtek) Badan Permusyawaratan Kampung (BPK), Jumat (06/5/2023) di Pulau Derawan. Kegiatan itu juga dirangki dengn Musyawarah Kabupaten dan provinsi serta rapat kerja (raker).

Adapun tema Bimtek itu yakni optimalisasi tugas, fungsi, hak, kewajiban dan kewenangan BPK, dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintah kampung yang efektif, efisien dan akuntabel. Serta mendorong tata kelola kampung wisata berbasis masyarakat.

Bimtek sendiri diselenggarakan oleh Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kabupaten Berau. Dihadiri juga okeh Ketua DPRD Berau, Ketua Umum PABPDSI pusat, Forum BPK Kaltim, dan Perwakilan BPK dari Kutim, Paser dan Kukar. Serta seluruh anggota BPK yang ada di Kabupaten Berau.

Bupati Berau Sri Juniarsih menyebutkan, fungsi anggota BPK di Kampung tidak lain perannya seperti anggota DPRD di Kabupaten Berau. Anggota BPK juga berperan membahas dan menyepakati rancangan peraturan kampung. Dan memastikan semua program yang dijalankan tepat sasaran.

“Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat kampung, serta melakukan pengawasan terhadap kinerja kepala kampung. Saya berpesan, kawal program pemerintahan kampung dengan baik,” ujarnya.

Sri Juniarsih menilai peran BPK pada masa kini sangat penting selain dituntut memiliki kecakapan. Seperti memiliki kapasitas, kualitas, dan kuantitas. Sehingga, perannya dapat memperkuat kapasitasnya sebagai DPR di tingkat kampung.

Tak hanya itu, menurutnya kegiatan Bimtek ini sejatinnya salah satu wujud ikhtiar semua BPK se-Kabupaten Berau untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kapasitas selaku aparatur yang diharapkan dapat memajukan kampung.

“Besar harapan saya, setelah Bimtek ini, anggota BPK yang mengikuti kegiatan ini dapat mengimplementasikan apa yang didapat selama kegiatan. Dan diterapkan di kampungnya masing-masing,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan Kabupaten Berau, merupakan salah satu kandidat kuat bakal ditetapkan daerah penyokong IKN dari sektor wisata.

“Untuk itu, saya mendorong DPMK Berau agar terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada kampung, sehingga peluang dan kesempatan ini dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Terpisah Ketua Umum Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI), Ferry Radiansyah menyampaikan, berkomitmen jalin komunikasi lebih solid bersama anggota BPK di Bumi Batiwakkal.

Menurutnya, hal itu merupakan salah satu manifestasi moralitas rakyat kampung yang diwakili oleh BPK bisa tercapai. PABPDSI sendiri kata dia, tujuannya untuk menghimpun anggota BPD tiap daerah menyamakan persepsi memperjuangkan nasibnya. Lebih lanjut, kata dia ada salah satu hal yang hak kewajiban BPK dan BPD belum terpenuhi yaitu masalah kesejahteraan.

“Kerja nya banyak kesejahteraannya kurang. Jadi ketik kumpul anggota banyak keluhannya,” ungkapnya.

Sehingga pihaknya berharap ke depan, mindset kesejahteraan dan pekerjaan BPK dan BPD di Kabupaten Berau harus seimbang. Di mana itu juga butuh kepedulian dari Pemkab Berau. Dengan tuntutan kerja yang diberikan kepada anggora BPK yang ada.

“Karena mereka adalah tokoh-tokoh masyarakat yang mengabdikan diri ke desa, untuk mencapai pemerintah desa yang lebih baik,” ujarnya.

Ketua PABPDSI Berau, Wahyudi salah tujuan dilaksanakannya Bimtek itu, tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antara anggota BPK se Kabupaten Berau saja. Tetapi mematangkan kinerja tupokso anggota BPK dalam rangka membantu pembangunan kampung.

Apalagi, Bimtek itu juga dirangkai dengan Musprov Kabupaten dan Provinsi hingga rapat kerja. Sehingga, semua anggota BPK yang hadir juga dapat menyampaikn berbagai kendala yang dialami dalam menjalankan tugasnya.

“Kendala-kendala ini juga disampaikan kepada pemerintah daerah. Sehingga aspirasi dari temen-temen BPK ini dapat diakomodir dan diperhatikan oleh Pemkab Berau,” pungkasnya. (/adv)

Reporter: Sulaiman