KUKAR,- Ulama kondang, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dipastikan hadir dalam Kutai Kartanegara (Kukar) Bersholawat Jilid 2, Sabtu, 28 Oktober 2023. Acara tersebut akan berlangsung di Taman Kota Raja, Tenggarong, mulai pukul 19.30 Wita.

Saat ini, seluruh keperluan termasuk dengan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi acara tengah disiapkan. Satu di antaranya, penutupan jalan di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Aji Masnadai, hingga jalan depan Kantor DPRD Kukar. Penutupan jala tersebut bertujuan agar lalu lintas di sektar lokasi acara lebih lancar.

Penutupan jalan juga dimaksudkan untuk menampung kendaraan. Baik kendaraan tamu VIP dan jemaah. Selain itu, jembatan di Taman Kota juga ditutup untuk menghindari jemaah mengikuti acara dari atas jembatan.

“Insya Allah semuanya lancar. Nanti kami gelar rapat finalisasi untuk mengecek persiapan terakhir,” ucap Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. “Semua tim yang terlibat tengah mempersiapkan semuanya. Jumat sore dimulai hingga Sabtu pagi untuk persiapan di sekitar area acara,” sambungnya.

Rendi melanjutkan bahwa Kukar Bersholawat Jilid 2 melibatkan banyak pihak. Mulai Kepolisian, Satpol PP, Dishub, tim kesehatan, Banser, Pemuda Pancasila, hingga pihak-pihak lainnya.

“Kami berharap, tidak ada kendala yang berarti. Mohon doanya agar semuanya lancar, agar masyarakat yang hadir juga bisa nyaman untuk ikut bersholawat,” jelasnya.

Sebagai informasi, Al-Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf atau sering disapa Habib Syech lahir 20 September 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Ia putra seorang ulama yaitu Habib Abdul Qodir bin Abdurrahman as-Segaf.

Habib Syech menuntaskan pendidikan pertamanya dari ayah kandungnya. Ia juga pernah berguru dan mengambil berkah terhadap sejumlah habaib di Surakarta di antaranya Habib Anis bin Alwi al-Habsyi.

Habib Syech merupakan pembawa lagu religi bertemakan selawat bersama grup musik Ahbaabul Musthofa. Ia menjabat sebagai A’wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2022-2027.

Komunikasi dakwahnya merupakan bentuk seruan. Menurut pandangan komunikasi dakwah, dakwah Habib Syech mengena di masyarakat kalangan akar rumput sampai petinggi. Dakwahnya juga menyelami pribadi Rasulullah, mencintai, dan menjadikan idola dalam kehidupan sehari-hari. Habib Syech menggunakan gaya komunikasi yang sederhana dengan alur yang teratur.

Tak heran, setiap pengajiannya di banyak tempat selalu dihadiri ribuan jemaah. Gaya komunikasi yang hidup melalui sapaan-sapaan kerinduan kepada Rosulullah Saw menambah suasana teduh dalam majelisnya. (*adv/Diskominfo)