Foto: Anggota DPRD Berau dari Partai Demokrat saat melaksanakan Reses di Kecamatan Bidukbiduk

TANJUNG REDEB- Sesuai jadwal badan musyawarah (Banmus) DPRD Berau, seluruh anggota dewan, melaksanakan reses yang dimulai 7-12 maret 2023 atau selama 6 hari. Salah satunya, Abdul Waris.

Politis Partai Demokrat ini melakukan reses di daerah pilih (Dapil) 3. Dari reses yang telah dilakukan di 6 kampung di wilayah pesisir selatan Berau, cukup banyak persoalan yang disampaikan.

Menurutnya, yang paling banyak dikeluhkan adalah masalah pendidikan, pelayanan kesehatan, persoalan jalan, kelangkaan pupuk, dan minimnya pasar pasca panen. Namun, yang paling mendasar, yakni maraknya ilegal fishing yang saat ini marak di pesisir, khususnya di wilayah Bidukbiduk.

“Khusus ilegal fishing sangat menggangu hasil tangkap nelayan tradisional, dan juga merusak ekosistem,” katanya.

Apalagi, dampaknya tidak hanya berpengaruh pada saat ini saja, tapi juga untuk jangka panjang kedepan. Yang mana pada akhirnya secara ekonomi, banyak merugikan masyarakat nelayan apalagi Kecamatan Bidukbiduk.

Belum lagi, Bidukbiduk juga merupakan salah satu tempat wisata bahari. Yang mana di dalamnya juga ada wisata mancing, yang saat ini banyak di gemari para wisatan yang datang ke Kecamatan Bidukbiduk.

“Ini sangat prioritas untuk dapat ditanggulangi. Saya juga berharap, aparat hukum untuk bertindak tegas dan menangkap para pelaku ilegal fishing, yang saat ini marak terjadi,” jelasnya.

Di sisi lain, dia juga berharap OPD terkait, dapat melakukan pembinaan kepada nelayan yang melakukan ilegal fishing. Salah satunya dengan membantu alat tangkap yang ramah lingkungan, agar tidak melakukan ilegal fishing lagi.

“Dan kepada warga atau para pengusaha ikan agar tidak membeli ikan atau hasil laut dari kegiatan iligal fishing agar mata rantai terputus,” tuturnya.

Dirinya menilai, jika kegiatan ilegal fishing terus dibiarkan, khawatir akan terjadi konflik di tengah masyarakat. Karna kata dia, pelaku ilegal fishing ini diduga berasal dari luar daerah Berau, yang dibantu sedikit orang-orang lokal.

“Khawatirnya,nelayan kita mengambil hakim sendiri, kalau aparat tidak turun tangan menyelesaikan masalah ilegal fishing ini, karna sudah cukup meresahkan,” pungkasnya. (/ADV)