Foto: Camat Maratua Ariyanto

TANJUNG REDEB – Camat Maratua Ariyanto mengutarakan rencana relokasi kantor Kecamatan Maratua yang berada di pinggir pantai. Berada persis di samping kantor Polsek Maratua.

Rencana itu diungkapkan kepada Bupati Berau Sri Juniarsih, kala menghadiri agenda Musrenbang Kecamatan 2023.

Ditemui usai Musrenbang, Ariyanto mengatakan ide relokasi itu muncul menyesuaikan dengan 18 program prioritas pemerintah di sektor pariwisata.

Keberadaan maratua yang menjadi wajah pariwisata Berau, harus memiliki tata ruang yang baik kala menjamu wisatawan.

Dengan keberadaan bangunan yang menutupi sisi pantai, dianggap mengurangi estetika lokasi wisata tersebut.

“Ini ide saya selama jadi camat. Demi wajah Maratua juga sebagai destinasi wisata,” kata Ariyanto.

Nantinya, kata dia, di lokasi tersebut akan dijadikan alum-alun pusat ibu kota kecamatan. Yakni kampung Teluk Harapan.

Wisatawan pun dapat menikmati langsung sajian pasir putih langsung di pinggir pantai, sembari menikmati matahari tenggelam.

Sehingga dia menyebut rencana itu merupakan investasi jangka panjang pemerintah dalam meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Maratua.

“Kalau disitu dijadikan alun-alun, pasti sangat menarik. Karena kalau sore, posisinya persis tempat tenggelam matahari,” jelasnya.

Ia mengaku telah menyodorkan ide relokasi kantor kecamatan ke Dinas Pariwisata Berau. Dengan harapan agar rencana tersebut dapat segera terealisasikan pada tahun depan.

“Semoga dapat langkah konkrit melalui dinas terkait,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih, menyampaikan dalam setiap sambutan pembukaannya di acara Musrenbang, bila Pemkab komitmen untuk membangun sektor pariwisata Berau.

Ditambah lagi dengan posisi keuangan daerah dengan APBD cukup fantastis. Menyentuh angka Rp 3,5 triliun.

Kas daerah yang besar tersebut, dapat dijadikan ajang untuk melakukan pembenahan di setiap objek wisata Berau.

“18 program pemerintah harus berjalan semua, termasuk memberikan perhatian lebih pada sektor pariwisata,” kata Sri.

Pun dirinya sering berpesan kepada setiap kepala kampung untuk memaksimalkan Alokasi Dana Kampung alis ADK sebagai modal mengembangkan sektor pariwisata.

Dia bilang, dengan tidak masuknya dana RT dalam pos anggaran ADK dapat menambah keleluasaan setiap kampung dalam mengelola anggaran tersebut dengan baik.

“Manfaatkan ADK untuk mengembangkan lokasi wisata. Khsus daerah wisata, memiliki anggaran yang kami anggap cukup untuk mengembangkan sektor wisata,” jelas dia. (*)

Reporter: Sulaiman