Reporter : Sulaiman
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB, – Pemkab Berau kembali melirik potensi sumber daya alam (SDA) sektor minyak dan gas. Proyek tersebut dikenal dengan sebutan Bella-3. Sektor tersebut akan menjadi agenda yang akan digalakkan lima tahun yang akan datang.

Kepada berauterkini.co.id, Wakil Bupati Berau, Gamalis, menerangkan bahwa langkah yang diambil oleh Bupati Berau 2016/2021 Alm. Muharram membawa angin segar bagi perekonomian daerah.

Hanya saja, ia mengilhami bahwa untuk memastikan operasi penambangan migas itu membutuhkan proses yang panjang.

“Tidak mudah memang, perlu diadakan kajian mendalam terkait itu,” sebutnya.

Belum lagi saat ini proses transisi pemerintahan pusat sedang berjalan. Tentu setiap pemerintahan baru memiliki agenda dan fokus yang berbeda.

Oleh karenanya, dalam mengambil langkah strategis tersebut dibutuhkan sinergitas dari pemerintah daerah hingga ke pusat.

Tak hanya pada level pemerintah, komunikasi aktif pun harus dibangun juga ke pihak perusahaan BUMN yang memiliki kewenangan dalam melakukan eksplorasi potensi minyak di Indonesia.

“Tentu akan dilanjutkan lagi komunikasinya, dibutuhkan langkah konkret dalam urusan itu,” ucapnya.

Menurutnya, terdapat dua dampak positif bagi daerah bila eksplorasi migas tersebut positif dilakukan.

Pertama, potensi penyerapan tenaga kerja. Menekan angka pengangguran terbuka di daerah, menjadi salah satu agenda yang dilakukan Pemkab Berau.

Ia tak ragu. Sebab, Berau memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan SDM yang andal dalam urusan operasi migas.

Sehingga, saat operasi perusahaan tak perlu lagi mengambil lebih banyak tenaga kerja dari luar Berau.

“Tentu itu bisa dipersiapkan. Hanya saja harus ada kepastian dulu,” sebutnya.

Lima Tahun Berlalu, Apa Kabar Eksplorasi Bella-3 di Gunung Tabur?
Mendiang Bupati Muharram kala melakukan pengeboran perdana 2019 lalu.

Kedua, keuntungan yang didapatkan Berau yakni penambahan jumlah anggaran di daerah.

Dana bagi hasil alias DBH sektor migas akan menjadi sumber pendapatan tambahan yang akan diterima Berau. Selain potensi di sektor pertambangan dan perkebunan.

“Pasti APBD akan lebih dari 3,5 tahun belakangan ini. Akan bisa setara dengan kota-kota besar di Kaltim,” ucapnya.

Lebih jauh lagi, ia memprediksikan tentang potensi pertumbuhan penduduk di Bumi Batiwakkal. Yang akan selaras dengan bertumbuhnya gairah investasi.

Oleh karenanya, ia sangat berharap ke depan realisasi proyek tersebut dapat terlaksana. Pun Berau saat ini telah siap menjadi salah satu kawasan kabupaten yang maju dari sektor industri.

“Akan kami lanjutkan dan kawal rencana ini,” kata dia.

Ke depan, ia akan lebih banyak berkoordinasi dengan tim pemerintahan di Pemkab Berau dalam membahas hal tersebut.

Bila memungkinkan, pasca dirinya dilantik dan ditetapkan secara sah dan meyakinkan, sebagai wakil bupati Berau, ia akan mengawal proses tersebut hingga ke tataran menteri atas restu dari kepala daerah.

“Bila ditugaskan, pasti akan kami jalankan,” ujar dia.(*)