Foto: Bupati Sri Juniarsih dan Ketua DPRD Madri Pani saat menanda tangani Raperda Pertanggung jawaban APBD 2021

TANJUNG REDEB, – Dalam catatan Fraksi Gerindra di Rapat paripurna Penetapan Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Berau 2021, ada OPD yang dinilai tidak maksimal dalam menyerap anggaran. Hal itu dampak dari tidak maksimalnya program kerja.

Melalui juru bicara fraksi Gerindra, Peri Kombong, ditekankan pentingnya efisiensi dan efektifitas dalam realisasi program kerja. Peri menyebut beberapa program kerja OPD di daerah tidak maksimal. Salah satunya adalah program pipanisasi sambungan rumah tangga.

“Jaringan pemipaan perkotaan ini anggarannya 630 Miliar rupiah kurang lebih, dengan harapan 160 Ribu meter pipa terpasang belum maksimal saat ini,” ungkapnya.

Ia menilai, dalam proyek kerja ini memiliki efisiensi program yang kecil, maka target pemerintah dalam memberikan sambungan rumah tangga berada di bawah target yang ditetapkan.

“Efeknya, sambungan rumah tangga yang terpasang rendah di bawah target,” tuturnya.

Tidak hanya itu, fraksi Gerindra juga menyoroti soal pembangunan jalan. Dari target perbaikan jalan sepanjang 40 KM, nyatanya yang terealisasi tidak sampai target, namun penggunaan anggaran hingga 90 persen. Ini menjadi catatan pemerintah daerah seperti disampaikan dari Peri Kombong.

“Perbaikan hanya terlaksana sebanyak 77 persen, tetapi dana yang kita anggarkan terpakai hampir 90 persennya,” imbuhnya.

Selain itu, pembangunan jalan untuk menghubungkan beberapa sentra produksi dinilai tidak maksimal, sehingga beberapa produksi di Berau menurun.

“Sebagian pembangunan jalan untuk menghubungkan beberapa sentra produksi, kenyataan produksi kita menurun,” tuturnya.

“Kita harap ini menjadi catatan yang dapat diperhatikan oleh pemerintah daerah,” tandasnya.(*)