TANJUNG REDEB,- Festival Maratua Jazz yang akan digelar pada November ini diharapkan tak monoton. Pasalnya, tidak semua masyarakat bisa menikmatinya.
Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman mengatakan, anggaran sebesar Rp 600 juta buat pagelaran Maratua Jazz, dianggap terlalu besar. Seharusnya, anggaran tersebut bisa dirangkai dengan kegiatan lain, yang membantu perekonomian masyarakat, seperti bazar bagi pelaku UMKM.
“Event sebesar itu, jika hanya segelintir oknum yang menikmati, saya rasa kurang tepat,” bebernya.
Di sisi lain, ia juga menyoal lokasi event pariwisata tidak hanya terfokus di Pulau Maratua saja. Bisa memanfaatkan destinasi wisata lain di Kabupaten Berau, salah satunya Kecamatan Bidukbiduk. Apalagi wilayah tersebut memiliki pemandangan pasir putih dengan view lautan biru dan keindahan Pulau Kaniungan yang mampu memikat dan memanjakan mata wisatawan.
“Jangan hanya Maratua Jazz yang digelar setiap tahunnya, manfaatkan juga potensi wisata yang berada di wilayah pesisir selatan. Semua bisa dimanfaatkan, tergantung dari pihak yang menanganinya,” ucapnya.
Seperti event fun bike yang rutin digelar salah satu perusahaan di Berau berpusat di Bidukbiduk. Kegiatan yang diadakan perusahaan pertambangan batu bara itu, kata Sakirman secara tidak langsung mempromosikan pariwisata. Para peserta pasti mengabadikan momen gowes mereka dan mengunggah ke media sosial masing-masing.
“Pasti ke sana sembari liburan. Momen itu pasti dimanfaatkan para peserta menambah koleksi foto di galeri atau postingan medsos. Nah, jumlahkan berapa peserta ikut fun bike. Tentu saja pemerintah dibantu promosi gratis,” ucapnya.
“Di sana juga cocok menggelar lari maraton. Peminatnya banyak. Bahkan seluruh wilayah di Indonesia ada komunitasnya. Aku yakin pasti ramai,” sambungnya.
Ia meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau harus lebih kreatif dan inovatif untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Berau. Jika keterbatasan anggaran, pemerintah harus pintar-pintar mencari ‘ayah angkat’ untuk menggelar event-event pariwisata, atau kegiatan yang menjadi ajang promosi wisata.
“Dengan melibatkan pihak ketiga, bisa meringankan beban anggaran pada kegiatan tersebut,” tandasnya.(adv)
Reporter: Hendra