TANJUNG REDEB – Fasilitas taman bermain anak yang berada di area RSUD dr Abdul Rivai, Tanjung Redeb, mengalami kerusakan sejak awal 2025.

Fasilitas yang awalnya dibangun untuk mengakomodasi anak-anak yang ikut orang tuanya saat membesuk pasien, kini kondisinya tak lagi layak digunakan.

Menurut pihak rumah sakit, kerusakan terjadi akibat intensitas penggunaan yang sangat tinggi, terutama oleh anak-anak sehat yang dibawa oleh keluarga pasien setiap hari dari pagi hingga malam.

Apalagi, posisi taman bermain tersebut berada di area terbuka tanpa atap, yang membuat peralatan mudah rusak akibat hujan dan panas.

“Anak-anak sehat di bawah usia 12 tahun memang dilarang masuk ke ruang rawat inap karena khawatir tertular penyakit,” ujar Direktur RSUD Abdul Rivai, Jusram, Rabu (23/7/2025).

Taman bermain tersebut disiapkan sebagai area menunggu yang ramah anak. Namun, karena penggunaannya sangat intens tanpa henti, kerusakan terjadi cukup cepat.

Laporan kerusakan pun sudah beberapa kali diterima dari pengunjung, baik terkait bahan mainan yang rusak maupun kondisi fasilitas pendukung lainnya.

Sayangnya, perbaikan belum bisa segera dilakukan dalam waktu dekat.

“Ini baru masuk dalam usulan 2025, kemungkinan perbaikan baru bisa terealisasi pada 2026,” tambahnya.

Meski begitu, rumah sakit tetap melakukan upaya pemeliharaan. Melalui Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), beberapa perbaikan telah dilakukan.

“Misalnya payung di kursi pengunjung bermeja yang biasa digunakan pasien pemeriksaan diabetes (GDP 2JPP) sempat rusak karena angin dan sudah kami perbaiki, termasuk ayunan yang lepas,” jelasnya.

Namun, diakuinya, masih ada beberapa fasilitas yang belum dapat ditangani karena keterbatasan anggaran dan prioritas perawatan.

Pihak RSUD Abdul Rivai mengimbau masyarakat untuk tidak membawa anak-anak sehat ke area ruang rawat inap.

“Sesuai anjuran pemerintah dalam UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang diperbarui dalam UU Nomor 7 Tahun 2023 tentang Kesehatan, anak sehat tidak dianjurkan masuk ke ruang perawatan,” tuturnya.

Dia menambahkan, fasilitas taman bermain disediakan sebagai alternatif agar anak-anak yang terlanjur dibawa tetap memiliki ruang aman.

“Kami harap masyarakat bisa lebih memahami fungsinya dan ikut menjaga fasilitas tersebut,” tutupnya. (*)