TANJUNG REDEB. PT Berau Coal adalah selalu satu korporasi berbasis sumber daya alam yang menopang ekonomi Berau ataupun Kaltim. Bahkan Sektor yang digarap korporasi terbesar di Bumi Batiwakkal ini menjadi penunjang utama pembangunan daerah melalui bagi hasil. Diluar itu PT Berau Coal juga menunjukan simpati dan empatinya kepada masyarakat Berau.
Salah satunya adalah Masyarakat Kawasan Adat Terpencil (KAT) yang sekarang menjadi kawasan pendampingan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Berau Coal.
Pendampingan itu dilakukan sejak masyarakat KAT belum bersentuhan dengan dunia modern, hingga sekarang telah memiliki tempat tinggal dan berbaur dengan masyarakat umum.
Seperti yang disampaikan oleh tokoh masyarakat Dayak Punan KAT Lati, Saat. Dia menyebut bahwa awalnya, masyarakat Dayak Punan hanya beberapa orang saja. Dulunya masyarakat hanya bekerja mencari ikan dan mencari ubi hutan, atau hanya memanfaatkan hasil alam.
“Berburu itu adalah kebiasaan sejak dahulu,” ujarnya. Banyak fasilitas yang diberikan oleh PT Berau Coal terhadap masyarakat KAT Lati. Mulai dari rumah, listrik layak, air bersih hingga sembako saat pandemik COVID-19.
“Bahkan ada pengobatan gratis, antar jemput anak sekolah dan lainnya,” tuturnya.
Saat ini salah satu penghasilan masyarakat KAT Lati adalah potensi madu yang melimpah. Atas dasar itu, PT Berau Coal melalui program Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) mengelola madu yang didapat oleh masyarakat KAT. Dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat yang rerata bergantung pada madu.
“Sekarang menjual madu lebih mudah dengan adanya bantuan dari PT Berau Coal. Kalau dulu, kami harus bawa atau jual ke kota,” terangnya.
Lanjutnya, sekarang pun madu dari hasil alam KAT Lati telah tersertifikasi BPOM serta telah melewati hasil uji laboratorium.
“Hasil penjualan meningkat 40 persen,” sebutnya.
Saat pun berharap apa yang sudah didukung oleh PT Berau Coal bisa meningkatkan Ekonomi masyarakat. Sehingga, menjadikan masyarakat KAT Lati menjadi mandiri. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Penanganan Fakir Miskin
Dinas Sosial Kabupaten Berau, Marwati mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pendampingan warga KAT Lati oleh PT Berau Coal.
Pada awalnya, kata dia, masyarakat KAT berada di tengah hutan. Dengan adanya PT Berau Coal yang memberikan fasilitas tempat tinggal, tentu sangat berpengaruh terhadap kemajuan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Berau Coal, dengan adanya bantuan PT Berau Coal di Sei Lati bisa berkehidupan layak,” ujarnya.
Dengan adanya bantuan CSR ataupun PPM PT Berau Coal, banyak anak-anak warga KAT Lati yang sekarang mengenyam bangku pendidikan.
“Kalau dulu mereka tinggal di hutan, tentu sangat tidak memungkinkan untuk mendapat pendidikan layak. Maka Berau Coal sangat membantu mereka untuk maju,” sebutnya.
Dengan adanya pendampingan PT Berau Coal, masyarakat kampung KAT Lati dapat meningkatkan ekonomi melalui pemanfaatan alam.
“Kami sangat mengapresiasi program PT Berau Coal. Apalagi sekarang KAT Lati cukup berkembang dengan adanya produktivitas madu alamnya,” bebernya.
Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications PT Berau Coal , Arif Hadianto mengatakan, ada tiga varian madu yang dihasilkan oleh masyarakat KAT Lati yakni Madu Suling, Madu Nyamut dan Madu Hitam.
“PT Berau Coal melakukan branding untuk madu ini dengan nama “Madunta” yang diambil dari bahasa Banua (suku asli Berau) yang artinya madu kita,” ungkapnya.
PT Berau Coal menjamin pasar untuk madu yang dihasilkan oleh warga KAT dengan melakukan pembelian madu yang dihasilkan.
“Kami sudah menjadi konsumen pasti dari produk tiga KAT tersebut. Harapan kami tentu masyarakat KAT bisa mandiri,” tambahnya.
Pengembangan ekonomi madu terhadap warga KAT telah mencapai hasil yang baik, pekerjaan sebagai pemanen madu telah diminati yang ditunjukkan dari jumlahnya yang meningkat dari 18 orang kini telah menjadi 34 orang pemanen dan berdampak pada 134 anggota keluarga dimana pendapatan pemanen madu juga meningkat sebesar 121% dan volume penjualan madu meningkat sebesar 40% per tahun.
“Hasil ini diharapkan terus meningkat untuk mewujudkan cita-cita bersama yaitu kemandirian warga KAT,” tandasnya.(*)
Editor: RJ Palupi