BERAU TERKINI – Kondisi geopolitik dan perdagangan global berdampak pada ekspor ikan hidup asal Berau.

Sekretaris Dinas Perikanan Berau, Yunda Zuliarsih, mengungkapkan bahwa kegiatan ekspor ikan hidup dari Berau ke luar negeri telah terhenti sejak April 2025. Hal ini disebabkan oleh kendala di negara tujuan ekspor, termasuk dampak dari perang dagang antara Hong Kong dan China.

“Terakhir kali ekspor kita dilakukan pada bulan April, sekitar tanggal 17. Setelah itu belum ada lagi pengiriman karena situasi perdagangan di sana,” jelas Yunda Zuliarsih.

Ia menyebut, kapal pengangkut ikan ekspor terakhir masih berada di perairan Batu Putih, menunggu kejelasan kondisi di negara tujuan.

Bupati Berau, Sri Juniarsih, saat meninjau lokasi budidaya kerapu di Pulau Maratua.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, saat meninjau lokasi budidaya kerapu di Pulau Maratua.

Sebelumnya, Berau secara rutin mengekspor sekitar 10 ton ikan hidup per bulan, terutama jenis kerapu sunu, macan, dan lumpur, yang diambil dari hasil tangkapan nelayan dan sebagian kecil dari budidaya.

Namun sejak ekspor terhenti, hasil tangkapan nelayan dialihkan ke pasar dalam negeri, antara lain ke Sepekan (Jawa Tengah) dan Bali.

“Sekarang hasil tangkapan banyak dikirim antar pulau. Untuk ekspor sementara dilakukan dari Bali atau Tarakan,” ujarnya.

Selain kerapu, Berau juga dikenal sebagai salah satu penghasil udang putih terbesar di Kalimantan Timur.

Di mana udang tersebut diekspor melalui jalur berbeda, sebagian dikirim lewat Balikpapan menggunakan truk pendingin (termoking), dan sebagian lagi melalui Tarakan.

“Kalau untuk udang, jalurnya masih berjalan. Biasanya dikirim lewat Balikpapan menggunakan termoking menuju kapal ekspor,” tambahnya.

Yunda menyebut, potensi perikanan di Berau masih sangat besar dibanding kabupaten lain di Kaltim seperti Kutai Timur dan Bulungan. Hanya saja, kendala pada jalur ekspor langsung dari Berau menjadi tantangan utama.

“Sebenarnya bisa saja ekspor langsung dari Berau menggunakan kapal, tapi karena sistem checkpoint masih di Balikpapan, prosesnya belum bisa berjalan penuh dari sini,” tandasnya.(*)