Reporter : Sulaiman
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Pengemudi ojek online (ojol) di Kabupaten Berau kini memiliki fasilitas pangkalan baru yang dibangun oleh Pemkab Berau di Jalan Gatot Subroto. Ini merupakan realisasi aspirasi yang telah ditunggu selama lebih dari dua tahun.

Pangkalan ini menjadi lokasi kedua yang dibangun pemerintah, setelah sebelumnya pada 2022 juga dibangun pangkalan di Jalan Mangga II, tepat di depan Puskesmas Kampung Bugis.

Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Berau, Didin Haerudin, menyatakan bahwa para anggota sangat senang dengan kehadiran pangkalan baru ini.

Ia menambahkan bahwa lokasi tersebut strategis, berada di tengah jalur antara Teluk Bayur, Gunung Tabur, dan pusat kota Tanjung Redeb.

“Alhamdulillah, satu lagi aspirasi kami diwujudkan,” kata Didin pada Jumat (18/10/2024).

Pangkalan ini dapat digunakan oleh semua pengemudi ojol dari berbagai aplikasi, seperti Gojek, Maxim, dan Grab.

Saat ini, terdapat sekitar 230 anggota Garda yang terdaftar dan akan merasakan manfaat dari fasilitas tersebut. Selain itu, masyarakat umum juga bisa bersantai di lokasi ini sambil beristirahat dari perjalanan.

“Para pelanggan yang tidak menggunakan aplikasi juga dapat memesan layanan pengantaran langsung dari sini, karena banyak yang belum familiar dengan penggunaan aplikasi,” tambahnya.

WhatsApp Image 2024 10 18 at 14.56.11

Saat ini, pangkalan baru ini sudah dilengkapi dengan aliran listrik. Ke depannya, pihak Garda berencana untuk mengumpulkan dana guna melengkapi fasilitas dengan air minum atau dispenser, serta menyediakan minuman ringan seperti kopi dan teh.

Fasilitas internet gratis dan kamera pengawas (CCTV) juga telah diusulkan kepada Diskominfo Berau, dengan harapan dapat terealisasi pada tahun 2025.

“Kami sudah melakukan koordinasi dan berharap tahun depan sudah ada,” ungkap Didin.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis atas perhatian yang diberikan kepada pengemudi ojol.

Didin berharap kesejahteraan para pengemudi dapat ditingkatkan, mengingat profesi ini termasuk dalam kategori yang rawan dan sangat bergantung pada kebijakan penyedia layanan.

“Mungkin nanti akan ada aturan khusus yang bisa melindungi hak-hak kami sebagai pengemudi ojol,” harapnya.

Selain itu, Didin meminta agar pengemudi ojol juga masuk dalam daftar penerima bantuan dari Pemkab Berau. Ia mengakui bahwa sejauh ini bantuan yang diterima sebagian besar berasal dari saku pribadi bupati.

“Jika kami dapat bantuan sosial dari pemerintah, tentu akan lebih baik dan terjamin,” tuturnya. (*)