BERAU TERKINI – Pengoperasian Fasilitas Penyimpanan dan Regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) di Tarakan menjadi langkah konkret dalam mendukung transisi energi bersih di Kalimantan Utara (Kaltara).

Fasilitas ini tidak hanya memperkuat keandalan pasokan listrik, tetapi juga selaras dengan agenda nasional menuju Net Zero Emissions (NZE) 2060.

Fasilitas yang mulai beroperasi pada Senin (13/10/2025) ini memungkinkan pasokan gas alam cair diolah secara optimal sebelum disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Gunung Belah. Penggunaan LNG dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan sumber energi primer sebelumnya.

General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menegaskan bahwa kehadiran fasilitas ini adalah bukti nyata sinergi PLN Group dalam menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan.

“Pengoperasian fasilitas LNG ini memperkuat rantai pasok energi primer yang efisien, terintegrasi, dan selaras dengan agenda nasional NZE 2060,” jelas Chaliq, Senin (20/10/2025).

Langkah strategis ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah. Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Paliwang, menilai kehadiran fasilitas LNG menunjukkan kolaborasi nyata dalam mewujudkan ketahanan energi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.

“Ini menunjukkan kolaborasi nyata antara pemerintah pusat, daerah, dan PLN Group dalam menjaga ketersediaan energi sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di Kalimantan Utara,” ungkap Gubernur.

Senada dengan itu, Wali Kota Tarakan, Khairul, menyatakan bahwa pasokan listrik yang kini lebih stabil dan bersih akan berdampak positif pada berbagai sektor di kotanya.

“Hal ini akan berdampak langsung terhadap peningkatan layanan publik, sektor industri, dan investasi di kota kami,” ujarnya.

Selain aspek lingkungan, fasilitas LNG juga secara signifikan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Tarakan. Dengan pasokan gas yang lebih stabil, performa PLTMG Gunung Belah meningkat dan risiko gangguan dapat ditekan.

Saat ini, sistem kelistrikan Tarakan memiliki cadangan daya mencapai 36,1 MW, jauh di atas beban puncak sebesar 52,6 MW.

“PLN UID Kaltimra berkomitmen untuk terus bersinergi menghadirkan pasokan listrik yang andal, efisien, dan ramah lingkungan, demi mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kalimantan Utara,” tutup Chaliq. (adv)