JAKARTA – Dalam sepekan terdapat dua kali ancaman teror bom yang ditujukan kepada pesawat haji yang kembali dari Tanah Suci, pihak Kemenag meminta para jemaah haji untuk tetap tenang.
Pihak Kementerian Agama (Kemenag) meminta jemaah haji Indonesia tidak panik usai ancaman teror bom yang diterima untuk pesawat haji maskapai Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5688.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief mengatakan ancaman bom tersebut tidak benar dan hanya merupakan hoaks. Dirinya meminta jemaah haji yang akan pulang ke Indonesia untuk tetap tenang.
“Insyaallah ancaman itu tidak terbukti, oleh karena itu jemaah tetap tenang. Jemaah yang ada di Bandara Kualanamu segera dibawa terbang ke Surabaya besok sore sekitar pukul 15.00 WIB,” kata Hilman pada Sabtu (21/6/2025) di Madinah, dikutip dari Beritasatu, Minggu (23/6/2025).
“Saya masih harus menerbangkan masyarakat yang jumlahnya ratusan ribu. Jangan sampai ketenangan jemaah itu yang terancam,” tegasnya.
Untuk diketahui, dalam sepekan terakhir sudah ada dua kali ancaman bom terhadap maskapai Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia. Namun, hasil pemeriksaan menyatakan tidak ditemukan bahan peledak atau bom dalam kedua kasus tersebut.
Ancaman bom terbaru terjadi pada Sabtu (21/6/2025) pagi ketika pesawat Airbus A330-343 Saudia Arlines SV-5688 yang mengangkut sebanyak 376 jemaah asal Surabaya menuju Indonesia mendapat ancaman bom melalui sambungan telepon yang diterima Kuala Lumpur Air Control Center (ACC).
Pesawat yang awalnya dijadwalkan akan mendarat di Surabaya, akhirnya harus dialihkan ke Bandara Kualanamu dan mendarat dengan selamat pada pukul 09.27 WIB.
Sejumlah aparat dari Polda Sumatera Utara, Brimob penjinak bom (Jibom), Gegana, serta personel TNI AU langsung melakukan sterilisasi pesawat, memeriksa bagasi, dan mengevakuasi jemaah ke ruang tunggu internasional dan hotel sekitar bandara.
Sebelumnya, ancaman serupa terjadi pada Selasa (17/6/2025) saat pesawat Boeing 777-300ER dengan nomor penerbangan SV-5276 rute Jeddah–Jakarta, yang mengangkut sebanyak 442 jemaah dari Kloter JKG-12 Debarkasi Jakarta-Bekasi, mendapat ancaman bom melalui surat elektronik yang diterima otoritas Bandara Soekarno-Hatta.
Menanggapi kejadian ini, Polri melalui Densus 88 Antiteror dilaporkan tengah melakukan investigasi. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) dan otoritas keamanan Arab Saudi untuk menelusuri asal-usul serta motif pelaku ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.