Foto: Suasana jembatan sambaliung yang dipadati kendaraan ingin melintas.

TANJUNG REDEB – Drama panjang penutupan Jembatan Sambaliung tak ayal berbuah kebingungan di tengah publik. Satu waktu diputuskan bakal ditutup. Akan tetapi keputusan berubah setelah dapat penolakan.

Wacana penutupan Jembatan Sambaliung bukan perdana disuarakan pemerintah Bumi Batiwakkal. Medio 2022 lalu, wacana renovasi Jembatan berusia 35 tahun itu sempat membuat gonjang-ganjing di tengah masyarakat.

Namun, suara penolakan lebih besar. Alasannya, Pemprov tidak menyediakan penyebrangan kendaraan yang memadai. Walhasil wacana itu pun batal.

Kemudian kembali mencuat pada awal 2023 ini. Annggaran perbaikan dari Pemprov Kaltim dinaikan 6 Miliar menjadi Rp 26,6 miliar dari 2022 lalu yang hanya Rp 20 mikiar. Inipun menjadi kabar baik bagi warga Bumi Batiwakkal. Akhirnya, rencana itu kembali bergulir sejak awal Februari 2023 lalu.

Kabar rencana perbaikan itu bahkan sering dikampanyekan Pemkab Berau dalam lawatan ke kampung-kampung. Kala agenda Musrenbang. Rata-rata kepala kampung memberikan respon positif. Khususnya di wilayah Pesisir Selatan Berau.

Bahkan, syiar rencana perbaikan itu terus berlanjut dalam agenda halal bihalal Pemkab Berau. Bupati Berau Sri Juniarsih, kerap menyampaikan pesan kepada warga untuk menyiapkan diri jelang renovasi Jembatan Sambaliung.

“Kabar baik untuk warga Pesisir Selatan Berau. Jembatan akan direnovasi. Segera persiapkan diri dan mohon bersabar, karena akan banyak tantangan untuk aktivitas sehari-hari,” pesan Bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal itu, kala bertemu dengan warganya.

Hingga sampai pada masa renovasi di mulai. Sejak awal pertengahan Mei 2023 lalu, kontraktor dari PT BMK dan PT ECA (KSO) mulai menyicil bahan konstruksi renovasi jembatan. Mulai dari besi baja, alat berat, LCT, hingga tiang pancang jembatan.

Kemudian pada akhir Mei 2023 kemarin, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bersama BPTD Wilayah XVII Kaltim melakukan uji coba kapal LCT. Hasilnya, dermaga hingga kapal LCT dinyatakan laik untuk beroperasi di sungai Kelay.

“Semua sudah siap digunakan. Proyek renovasi bakal segera dilaksanakan pada 1 Juni 2023,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perbaikan Jembatan Sambaliung, I Nyoman Suardika, Rabu (31/05/2023) lalu.

Demi memantau kesiapan lapangan, Bupati Berau Sri Juniarsih pun melakukan pengecekan ke dua seat dermaga yang disiapkan oleh pihak kontraktor.

Dalam pengecekannya, kedua dermaga untuk mobil dan motor rampung diperbaiki. Sesuai hasil rekomendasi BPTD Kaltim. Malam itu, Rabu (31/5/2023) dipastikan rencana penutupan bakal berjalan sesuai rencana.

Pemerintah juga telah siap dengan kebijakan yang bakal diberikan kepada warga setelah jembatan ditutup. Melalui instansi pemerintah yang berada di bawah naungan Pemkab Berau.

“Sudah siap semua. Warga dari Tanjung Redeb dan Sambaliung mohon bersabar. Tidak usah beraktivitas menyebrang kalau tidak penting,” ujar pinta dia.

Mendapat Penolakan dari Kelompok Pemuda hingga Oknum Pejabat

Pada Kamis (1/6/2023) sekira pukul 22.00 Wita. Pihak kontraktor hingga aparat keamanan mengawal pemblokiran jalan. Baik dari arah Tanjung Redeb ataupun dari arah Sambaliung. Walhasil, ratusan kendaraan yang hendak melintas sempat tertahan.

Tak sampai jembatan dari sisi Jalan H.M Isa I tertutup total. Puluhan massa dari kelompok pemuda hingga oknum pejabat melakukan aksi protes. Massa sempat memarahi petugas yang memblokir jalan.

Namun, penutupan dibuat fleksibel. Sopir hingga penjoki motor roda 2 yang berdomisili di Sambaliung dan sebaliknya diperbolehkan untuk melintas. Sekira hampir sejam berlalu, jembatan bakal ditutup sepenuhnya.

Saat itulah, massa bergejolak. Petugas dan warga pun terlibat adu mulut. Masing-masing berdiri pada dua kepentingan. Kontraktor berkeinginan agar jembatan segera ditutup. Sementara oknum warga menolak lantaran penyebrangan malam itu belum ada yang siap dan belum dapatkan surat edaran ihwal penutupan jembatan.

Akhirnya, malam itu jembatan batal ditutup. Membuat mobilisasi alat hingga bahan konstruksi tertunda. Barier penghalang pun disingkirkan ke sisi jembatan. Batal dijadikan penanda penutupan jembatan.

“Semua pihak bisa menyampaikan aspirasinya. Malam ini, kami batal tutup jembatan,” ujar PPK Perbaikan Jembatan Sambaliung, I Nyoman Suardika Kamis (01/06/2023) malam.

Penutupan Jembatan Sambaliung Diundur 2 Hari

Aksi protes warga pun berhasil. Jembatan tidak jadi ditutup pada 1 Juni 2023 kemarin lusa. Pada Jumat (2/6/2023), Pemkab Berau pun menerima surat pengumuman dari Dinas PUPR Kaltim. Surat itu berisi rencana penutupan jembatan. Mengikuti sudah dimulainya kontrak PT BMK dan PT ECA (KSO).

Pj Sekda Berau Agus Wahyudi pun menyatakan pada saat itu, penutupan jembatan bakal kembali dilakukan. Lantaran terpenuhinya tuntutan massa yang protes. Sehingga Pemkab Berau dapat menggaransi pihak kontraktor tetap bisa menjalankan operasi proyek miliaran itu.

“Suratnya sudah kami terima. Seluruh pihak juga sudah dapatkan surat itu. Termasuk Kesultanan Sambaliung,” ujar dia.

Rupanya pihak kontraktor tidak juga menutup jembatan. Namun, tetap memobilisasi alat, sekira pukul 11.45 Wita. PC 50 jenis Hydraulic Breaker Excavator diparkir disisi jembatan. Unit itu sempat pula ditolak untuk dinaikkan ke jembatan oleh oknum warga setempat.

Menurut penuturan Koordinator Lapangan Aril mengatakan, seharusnya mobilisasi alat dan bahan konstruksi renovasi jembatan, pada Kamis (1/6/2023) malam. Namun terhambat lantaran mendapat protes dari oknum warga Berau.

Ihwal alat berat yang telah ditempatkan di sisi jembatan, bakal digunakan untuk menghancurkan aspal yang sesuai dengan skema pekerjaan pihak kontraktor.

“Nanti eksa itu buat ngancurin aspal. Seharusnya unit itu sudah ada disini (Jembatan Sambaliung) sejak malam tadi,” beber Aril.

Dirinya pun mengaku, giat siang ini merupakan hasil koordinasi dan instruksi langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas PUPR Kaltim dan Pemkab Berau.

Peristiwa Kamis malam pun, dikatakan dia menghambat proses pengerjaan renovasi jembatan. Sebab, sesuai jadwal seharusnya jembatan sudah tidak ada aktivitas per 1 Juni lalu. Hal itu berakibat pada kerugian oleh pihak kontraktor pelaksana.

“Kami bekerja sesuai jadwal mas. Kalau sehari kami tidak bekerja, kami yang rugi,” kata dia.

Kemudian, pada Sabtu (3/6/2023). Rencana penutupan kembali digulirkan. Sejak matahari belum menunjukkan wujudnya, dua unit alat berat milik kontraktor telah diopersiakan di atas jembatan. Lagi-lagi tidak dibarengi dengan penutupan dua arus lalu lintas sisi jembatan.

Walhasil tumpukan kendaraan roda dua di atas jembatan tak terhindarkan. Ratusan kendaraan itu terjebak persis di dalam jembatan. Berbuah protes kembali yang disuarakan oleh pengguna jalan.

Cekcok dibawah terik matahari pun tak terelakkan. Warga berteriak meminta agar diloloskan melalui jembatan dahulu. Akhirnya, pihak kontraktor pun kembali mengalah. Dua unit alat berat disingkirkan. Lalu lintas kembali berjalan.

Hingga pukul 17.00 Wita, lalu lintas pun sudah dibatasi. Hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas. Terpantau ramai lancar. Sementara dua unit alat berat, sarat aktivitas. Nyaris tak bergerak.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Berau, Anang Saprani menjelaskan protes terjadi lantaran volume kendaraan yang tinggi dan jembatan sulit dilalui, mengakibatkan lalu lintas lumpuh.

Padahal sejak pagi tadi, pihak Kesultanan Sambaliung telah melakukan upacara tepung tawar. Dengan harapan renovasi jembatan diterima masyarakat. Rupanya hal tersebut tidak berhasil membendung amarah warga yang hendak melintas.

“Harapannya supaya semua proses bisa berjalan dengan lancar tapi ternyata tetap diprotes masyarakat,” ujar Anang.

Pihaknya pun telah mendapat instruksi dari Bupati Berau Sri Juniarsih untuk membantu mengatur keamanan lalu lintas masyarakat. Ditemani Dishub dan BPBD Berau.

Sebanyak 30 personel Satpol-PP pun disiapkan untuk memastikan penutupan berjalan mulus malam nanti.

“Personel dikerahkan sebanyak mungkin, lebih dari 30 orang.” tutup Anang. (*)

Reporter: Sulaiman