Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Redaksi

TANJUNG REDEB– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau sedang membangun infrastruktur air bersih di empat lokasi yakni Labanan, Mapulu, Merapun, dan Limunjan.

Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Berau, Decty Toga Maduli, menargetkan pembangunan ini selesai tahun ini, meskipun ada kemungkinan beberapa proyek akan dilanjutkan tahun depan.

“Sisanya masih dalam tahap pelelangan. Semoga akhir bulan ini kontrak sudah bisa ditandatangani, sehingga paling lambat pada bulan Juni bisa mulai dikerjakan,” ujarnya, Kamis (9/5/2024).

Untuk rencana pembangunan air bersih di daerah Bidukbiduk dan Maratua, masih perlu dilakukan pencarian lokasi yang tepat karena sumber air bersih di sana terbatas.

“Karena daerah pesisir ini memiliki air payau, jadi tidak bisa digunakan untuk memasak, tapi masih bisa digunakan untuk mandi dan cuci,” jelasnya.

Sebelumnya, Decty menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur air bersih di 14 desa menghabiskan anggaran sebesar Rp 66 miliar.

Beberapa desa tersebut adalah Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, Pegat Batumbuk, Bukit Makmur, Biatan, Punan Mahakam, Muara Lesan, Tembudan, Batu Putih, Merasa, Mapulu, Pegat Bukur, Merapun, dan Long Laai.

Selain itu, ada juga proyek pembangunan di wilayah perkotaan, khususnya di Labanan dengan anggaran Rp 53 miliar dan Singkuang sebesar Rp 37 miliar.

Total anggaran untuk proyek ini mencapai Rp 146 miliar, mencakup wilayah desa dan kota. Labanan dan Singkuang sekarang dianggap sebagai bagian dari zona perkotaan, bukan desa lagi.

Pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di Labanan adalah kelanjutan dari proyek tahap pertama yang dimulai pada tahun 2023. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan air minum bagi penduduk di lima desa.

Selain SPAM Labanan, pembangunan SPAM di Singkuang juga sedang memasuki tahap kedua dengan anggaran Rp 37 miliar. Pembangunan SPAM Singkuang diperkirakan akan selesai pada tahun 2025.

“Setelah SPAM Singkuang baru selesai dibangun, SPAM Singkuang lama yang berada di eks penyeberangan LCT akan ditutup karena sudah tidak dapat ditingkatkan lagi,” tambahnya.

Namun, Decty menambahkan bahwa tidak semua pembangunan infrastruktur air bersih ini merupakan proyek baru. Beberapa di antaranya merupakan kelanjutan dari proyek tahun sebelumnya.

“Proyek baru ada di 6 desa, yaitu Pegat Bukur, Long Ayan, Long Duhung, Long Keluh, Mapulu, dan Merapun. Sisanya adalah pembangunan lanjutan,” pungkasnya.(*adv)