Reporter : Redaksi
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB,- Untuk menunjang kebutuhan masyarakat nelayan dalam melaut, anggota DPRD Kabupaten Berau, Sutami, meminta PT Pertamina untuk meningkatkan volume bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang melayani wilayah Talisayan dan sekitarnya.

Menurut Sutami, saat ini sudah ada SPBN di daerah Buyung-Buyung dengan kapasitas 600 ton per bulan. Selain itu, ada pula proses perencanaan pembangunan SPBN di Merancang Ulu.

“Saat ini, memang sudah digalakkan bagaimana SPBN di Buyung-Buyung dapat menampung kapasitas 600 ton BBM per bulan. Selain itu, SPBN di Merancang Ulu juga sedang dalam tahap perencanaan,” ungkapnya.

Pembangunan SPBN di Lokasi Strategis

Sutami juga mendorong Pertamina untuk membangun SPBN di beberapa lokasi strategis lainnya, seperti Tanjung Batu dan Pulau Maratua. Bahkan, ia mengusulkan agar SPBN juga dibangun di Batu Putih, Biduk-Biduk, dan Talisayan.

“Data yang kami himpun menunjukkan bahwa ada sekitar 10 ribu nelayan di Kabupaten Berau, namun hanya 1.200 nelayan yang bisa menikmati subsidi BBM. Artinya, masih ada 8.800 nelayan yang belum terlayani, dan ini membutuhkan perhatian lebih dari Pertamina dan Pemkab Berau,” jelasnya.

Pentingnya Penambahan SPBN untuk Mengurangi Kemacetan

Sutami menegaskan bahwa dengan meningkatnya jumlah nelayan yang membutuhkan BBM, penting untuk mempercepat pembangunan SPBN tambahan untuk mengurangi kemacetan dan penyalahgunaan yang sering terjadi di SPBN yang sudah ada.

“Masalah SPBN ini cukup rumit dan rawan penyalahgunaan. Oleh karena itu, perlu ada perhatian lebih agar distribusi BBM untuk nelayan bisa lebih merata,” tambahnya.

Harapan untuk Nelayan di Talisayan dan Maratua

DPRD Berau berharap SPBN bisa segera tersedia untuk nelayan di pesisir selatan, seperti Talisayan, dan di Pulau Maratua. Sutami berharap agar dorongan pemerintah dapat terealisasi segera.

“Kami berharap, dorongan kami ke pemerintah dan Pertamina dapat segera diwujudkan, terutama di Talisayan dan Maratua yang sangat membutuhkan SPBN,” ujarnya.

Komunikasi dengan Pengusaha SPBN

Sutami mengungkapkan bahwa beberapa pengusaha SPBN di pesisir selatan Berau telah intens berkomunikasi dengan Pertamina mengenai pembangunan SPBN di wilayah tersebut. Bahkan, SPBN di Buyung-Buyung, Merancang Ulu, dan Tanjung Batu sudah mulai dipikirkan oleh Pertamina.

“Kemarin saya sudah berkomunikasi dengan pihak Pertamina, dan beberapa SPBN sudah beroperasi di Buyung-Buyung dan Merancang Ulu. Semoga pengembangan SPBN ini juga bisa terealisasi di Tanjung Batu dan Maratua,” tuturnya.

BBM Lebih Banyak untuk Nelayan

Sutami juga menambahkan bahwa nelayan di pesisir Berau seharusnya bisa mendapatkan lebih banyak pasokan BBM dari SPBN yang ada, dibandingkan dengan SPBU yang hanya melayani kendaraan umum.

“Para nelayan dari pesisir selatan harus mendapatkan pasokan BBM yang cukup dari SPBN, karena kebutuhan mereka sangat berbeda dengan kendaraan berulang kali yang dilayani oleh SPBU,” pungkasnya.

Dengan meningkatnya jumlah SPBN yang melayani nelayan, diharapkan distribusi BBM dapat lebih terorganisir dan merata, sehingga nelayan di seluruh Kabupaten Berau, khususnya yang berada di pesisir selatan dan Pulau Maratua, dapat lebih mudah dalam melaut tanpa kendala pasokan bahan bakar.(adv)