TANJUNG REDEB, – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Berau), Elita Herlina, mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meningkatkan kesiapan sarana mitigasi bencana, khususnya di wilayah terpencil.
Elita menekankan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam menangani situasi darurat, mengingat bencana alam dapat terjadi kapan saja di seluruh wilayah Berau, terutama di 13 kecamatan.
“Semua wilayah harus jadi prioritas, termasuk Kecamatan Kelay yang rawan banjir dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” ungkapnya.
Meskipun wilayah terpencil memiliki keterbatasan akses dan fasilitas, Elita berpendapat bahwa hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan persiapan masyarakat.
Ia mencatat bahwa beberapa anggota masyarakat di daerah terpencil telah mengikuti pelatihan tanggap darurat, seperti program Masyarakat Peduli Api yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Daerah terpencil perlu perhatian khusus, terutama dalam hal peralatan mitigasi bencana dan kesiapan SDM, mengingat SDM di BPBD Berau juga masih kurang,” tambahnya.
Elita juga menyoroti tantangan akses menuju daerah terpencil di Kecamatan Kelay, di mana desa-desa tersebar jauh dari pusat kota.
Hal ini menyulitkan penanganan bencana, sehingga diperlukan perhatian lebih untuk memastikan masyarakat di daerah tersebut memiliki kemampuan serta alat yang diperlukan dalam situasi darurat.
“Harapannya, masyarakat di setiap kecamatan, termasuk yang tinggal di daerah terpencil, dapat memperoleh pelatihan dan peralatan yang memadai untuk penanganan awal bencana,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kewaspadaan terhadap bencana harus menjadi perhatian sepanjang tahun, bukan hanya pada bulan-bulan tertentu.
Ancaman bencana bisa datang kapan saja, sehingga kesiapsiagaan masyarakat harus terus ditingkatkan.
“Kewaspadaan terhadap bencana harus dijaga sepanjang tahun. Ancaman bencana selalu ada, dan kita harus siap setiap saat,” pungkasnya.(ADV)