Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Rumah Sakit (RS) Pratama Talisayan, di wilayah Kabupaten Berau kesulitan dokter spesialis. Terbaru, beredar kabar ada beberapa dokter spesialis yang diminta untuk bertugas/dinas ke sana, namun ‘enggan’ alias menolak. Keengganan itu belum diketahui pasti, apakah karena persoalan gaji?

Wakil Bupati, Berau, Gamalis, mengatakan seharusnya hal tersebut tidak terjadi. Karena menurutnya, sebagai seorang dokter, bisa bertugas dengan dasar kemanusiaan.

“Kalau bisa, siapa yang ditugaskan ke sana tidak menolak,” kata Wabup menyarankan.

Menurutnya, hal itu bisa dibicarakan secara baik-baik dan proporsional. Dari sisi mana dokter yang bersangkutan menolaknya.

“Atasannya juga harus bisa memberi pemahaman terkait hal ini. Kasihan masyarakat yang berharap yang membutuhkan tenaga medis,” jelasnya.

Gamalis mengakui, persoalan banyak dokter yang tidak mau bertugas di Kecamatan Talisayan merupakan masalah klasik.

Karena, penolakan itu bukan pertama kali terjadi, tapi sejak awal rumah sakit itu beroperasi, pemerintah kesulitan mencari dokter spesialis.

“Dari dulu begitu. Harapannya, jangan menolak, kasihan masyarakat,” tegas orang nomor dua di “Bumi Batiwakkal” itu serius.

Ketika disinggung soal penambahan gaji, menurut Gamalis, hal itu akan dibicarakan, mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekarang juga cukup besar.

“Apalagi ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat kita. Salary (gaji) dan hal lainnya itu memang tidak bisa dipisahkan. Nanti kita akan bahas itu,” tandasnya. (*)