TANJUNG REDEB – Beberapa hari belakangan ini, jagat maya warga Bumi Batiwakkal diramaikan dengan informasi bakal tampilnya band ibukota D’Masiv dan penyanyi solo Gilga Sahid yang dikabarkan segera meramaikan Berau EXPO 2024.
Informasi tersebut hadir langsung dari laman sosial media instagram resmi D’Masiv dan Gildcoustic. Dimana D’Masiv bakal manggung pada 25 Agustus dan Gilga Sahid, tiga hari setelahnya.
Sontak kabar itu pun direspon banyak netizen Berau, yang menanti tampilnya dua pengisi acara tersebut. Menjawab keinginan netizen yang haus hiburan band papan atas.
Mengonfirmasi kabar tersebut, awak media berauterkini.co.id secara ekslusif mendapatkan informasi langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Berau EXPO 2024, Veri Atong Batara, pada Senin (5/8/2024).
Dia mengatakan, pihak yang memastikan bintang tamu pada Berau EXPO tahun ini berada sepenuhnya di pihak vendor atau event organizer (EO) yang ikut di e-catalogue alias e katalog.
“Itu tergantung vendor yang menyediakan jasa di e katalog,” kata dia.
Veri menjelaskan, Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Berau telah melakukan pengumuman pada 25 Juli lalu. Dengan mengundang para penyedia jasa di Berau.
Dalam tahap itu, para penyedia pun menjajalkan jasanya di e katalog. Terdapat sampai 3 vendor yang menawarkan jasa, terhitung mulai hari ini.
“Minggu ini kami akan sudah mulai belanja di e katalog,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan bila setiap EO di Berau yang telah melakukan pemesanan jasa artis ibukota, dapat saja berubah sewaktu-waktu. Bergantung terhadap hasil lobi antara pemerintah dengan pihak EO.
“Jadi tergantung dengan pilihan yang kami siapkan. Artis nasional, bisa band ataupun solo,” ungkapnya.
Veri juga menambahkan, dalam menyiapkan hiburan band di Berau EXPO, pihak vendor tak dihalangi untuk melakukan lobi ke bintang tamu. Namun bisa saja bintang tamu tersebut tak dipilih. Sehingga itu sudah menjadi resiko dari pihak vendor.
“Tergantung nanti siapa yang kami pilih. ‘kan gitu,” tegasnya.
Di akhir, dia menerangkan bahwa konsep sepenuhnya berada di tangan penyelenggara alias pemerintah daerah. EO pun hanya menyediakan dan melaksanakan konsep yang telah disusun oleh tim.
“Jadi tinggal melaksanakan dan memenuhi kebutuhan dari konsep kami,” ucapnya. (*)
