Foto: Pelaksanaan Maratua Jazz 2022 lalu. 

TANJUNG REDEB – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) membeberkan efek domino dari event ‘Maratua Jazz’. Event yang diketahui menyedot anggaran daerah senilai Rp 600 juta tersebut digadang-gadang bakal menjadi batu loncatan Berau untuk kembali berjaya dari sektor pariwisata.

Ditemui beberapa waktu lalu, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, menegaskan bila event itu diselenggarakan tak akan bernilai sia-sia.

Berkaca dari Maratua Jazz tahun sebelumnya, Ilyas sapaan dia, menyebut banyak berseliweran postingan sosial media yang memperlihatkan suasana Pulau Maratua tersebut. Dari tingginya antusias dan respon positif terhadap event itu, berdampak pada peningkatan wisatawan mancanegara.

“Tidak mungkin niatnya hanya untuk event tok. Kita harus melihat secara objektif, dampak dari Maratua Jazz itu. Ternyata positif untuk pariwisata Berau,” ucap Ilyas.

Dirinya pun memahami untuk peminat aliran musik jazz di Berau bahkan Indonesia, sangat terbatas. Hanya kalangan kelas atas. Tapi tidak menutup kemungkinan dapat dinikmati seluruh kalangan.

Ia menceritakan, bila dahulu Berau itu hanya dimininati kalangan wisatawan lokal Indonesia. Namun, setelah Maratua Jazz bisa mendatangkan atensi wisawatan mancanegara, akhirnya kategori wisatawan pun bertambah.

“Segmentasinya jelas, banyak orang dari luar negeri yang mau dan datang menikmati Maratua Jazz,” beber dia.

Menukil data Disbudpar Berau, pada pertengahan tahun ini kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) dan wisatawan mancanegara (Wisman) mencapai 136.994 orang.

Menukil data tahun sebelumnya, dapat dipantau pertumbuhan wisata setiap tahunnya. Mulai dari 2021, jumlah wisatawan mencapai 141.843, terbagi atas wisman 85 orang dan wisnus 141.398. Kemudian pada 2022, angka tersebut meningkat drastis. Mencapai 397.337 orang yang mayoritas berasal dari wisatawan dalam negeri.

“Jadi memang berdampak untuk wisata Berau,” sebut dia.

Setali 3 uang, dari tingginya animo terhadap event wisata tersebut, maka berdampak pada metode promosi pariwisata daerah. Sebab, para pengunjung itu diyakini, selain menikmati lagu wisman itu juga menggunakan sosial media untuk memperlihatkan keindahan Pulau Maratua.

Selain itu, penambahan jumlah wisatawan ke Berau dipastikan akan berdampak pada perekonomian kelompok UMKM Berau.

“Ini masuk juga dalam agenda promosi gratis,” ujarnya.

Ke depan, selain Maratua Jazz pada Oktober 2023 ini, rencananya Disbudpar Berau kembali menggunakan venue Pulau Maratua untuk Jambore Kelompok Sadar Wisata alias Pokdarwis se Kaltim. Digadang-gadang event tersebut akan mendatangkan ratusan hingga ribuan wisatawan ke Berau. (*)

Reporter: Sulaiman