Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), terus berupaya untuk membangun dan mengembangkan enam subsektor utama dalam bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dan daya saing daerah.

Kepala Bidang Bina Usaha Jasa Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Berau, Nurjatiah, menjelaskan bahwa enam subsektor yang dipilih berasal dari riset potensi sumber daya manusia di bidang Ekraf.

“Dari 17 cabang ekraf, terdapat 6 cabang yang saat ini dinilai potensial dan diunggulkan untuk dikembangkan di Berau,” ungkapnya.

Subsektor tersebut meliputi kriya dan wastra, kuliner, seni pertunjukan, industri kreatif film/video/fotografi dan penerbitan, industri musik, serta aplikasi.

Keenam subsektor ini dianggap memiliki sumber daya manusia yang mumpuni untuk mendukung perkembangan Ekraf di Bumi Batiwakkal.

Pemkab Berau saat ini memfokuskan pengembangan Ekraf pada penguatan ekosistem kreatif, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

“Peningkatan SDM ini menjadi kebijakan utama dalam pengembangan Ekraf,” lanjut Nurjatiah.

Selain memberikan pelatihan kepada pelaku Ekraf, Disbudpar juga melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan dan pemberdayaan.

Salah satu contohnya adalah fashion show yang diadakan di panggung kesenian Tepian Ahmad Yani, yang menampilkan wastra serta rangkaian acara lain seperti pentas seni pertunjukan dan pameran UMKM.

Nurjatiah berharap bahwa kegiatan yang dilakukan di enam subsektor ini dapat menciptakan ekosistem Ekraf yang inklusif dan berkelanjutan.

“Banyak kegiatan yang kita kolaborasikan dari enam subsektor karena jika dilakukan terpisah, anggarannya tidak cukup,” katanya.

Bagi pelaku Ekraf yang membutuhkan bantuan, mereka dapat mengusulkan permohonan ke Disbudpar Berau, terutama untuk peningkatan SDM di homestay.

Bantuan ini akan diberikan jika syarat seperti izin dan pendataan kunjungan terpenuhi.

“Kami wajib memberikan bantuan kepada mereka dan bisa berkoordinasi dengan pusat untuk mencari dukungan lebih lanjut,” tutupnya.(*)