Foto: Presiden Jokowi saat melihat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di Samarinda, Selasa 24 Agustus 2021 kemarin
TANJUNG REDEB- Pemenuhan vaksinasi Covid-19 kini menyasar ke pelajar. Selain sebagai syarat pemenuhan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah hampir terhenti selama 2 tahun, vaksinasi juga dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus.
Pemkab Berau pun segera mengagendakan vaksinasi bagi pelajar usia 12- 17 tahun. Sayangnya, sampai dengan saat ini belum mendapatkan jatah vaksin. Namun, realisasi akan berlangsung dalam waktu dekat ini.
Dikatakan wakil ketua Satgas COVID-19 Berau, Gamalis, dari informasi yang diterimanya, vaksinasi pelajar di Berau nanti akan diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) bersama pemerintah daerah. Target pelaksanaan pada 6 September mendatang.
“Dimulainya 6 September mendatang. Ini merupakan salah satu persiapan kita sebelum PTM benar-benar dibuka,” jelasnya,Rabu 25 Agustus 2021.
Untuk target sasaran sebanyak 1500 pelajar SMP dan SMA se-Kabupaten Berau. Vaksinasi pelajar ini guna mengantisipasi diselenggarakannya PTM. Juga, untuk mempercepat tercapainya kekebalan komunitas.
Menurut Gamalis, PTM akan memungkinkan naiknya mobilitas para pelajar. Hal ini tentu sangat rawan menjadi sumber munculnya klaster penyebaran Covid-19 baru.
Dari informasi yang didapat, jenis vaksin yang akan digunakan adalah Sinovac. “Untuk vaksin pelajar nanti kemungkinan jenis Sinovac yang dipakai. Kita menunggu saja vaksinnya masuk dari BIN,” lanjutnya.
Lantas siapa saja pelajar yang akan mendapat prioritas? Gamalis menyebut hal itu akan diserahkan sepenuhnya kepada Dinas Pendidikan Berau untuk mengaturnya. “Kalau untuk target pelajar, kita serahkan semua ke Dinas Pendidikan Berau,”ujarnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi menyebut pendataan jumlah pelajar sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Berau. Termasuk sekolah mana saja yang menerima sasaran vaksin pelajar ini. Karena yang boleh divaksin adalah anak usia 12 tahun ke atas, maka peserta vaksin ini menyasar pelajar tingkat SMP dan SMA/SMK saja.
Sedangkan untuk vaksinasi tenaga pengajar atau guru di Kabupaten Berau sudah mencapai 80 persen lebih. Sehingga meskipun mulai dilakukan PTM, Berau nantinya sudah siap.
“Kemungkinan yang 20 persen guru belum divaksin itu karena kelewatan didata atau memang belum mau divaksin karena takut, atau alasan kesehatan lain. Tapi, kalaupun nanti ada guru yang akhirnya mau divaksin, tetap kita prioritaskan agar mendapat jatah terlebih dahulu,” tegas Iswahyudi.
Penggunaan vaksin Sinovac untuk pelajar kelompok usia besar atau 12-17 tahun, setelah mendapat persetujuan untuk digunakan pada oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tertanggal 27 Juni 2021 lalu.
Bahkan, vaksin jenis ini juga direkomendasikan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional, sehingga menjadi salah satu pertimbangan dikeluarkannya Surat Edaran percepatan vaksinasi COVID-19 termasuk bagi anak usia 12-17 tahun. (*/adv)
Editor: RJ Palupi