Foto: Suasana lalulintas kembali lancar usai seng penutup jalan dibuka kembali.

TANJUNG REDEB – Jembatan Sambaliung batal ditutup pada Kamis (1/6/2023) lantaran mendapat penolakan dari kelompok pemuda dan salah satu pejabat DPRD di Bumi Batiwakkal. Padahal pada pukul 22.00 Wita, penutupan sempat dilakukan oleh petugas gabungan.

Dari pantauan awak Berau Terkini, dua belah pihak melakukan diskusi yang cukup alot. Sejumlah oknum warga dan pejabat itu memprotes soal belum adanya edaran pemerintah yang diterbitkan pemkab untuk masyarakat.

Selain itu, mereka juga menganggap kesiapan infrastrukur dermaga belum mempuni.

Saat dikonfirmasi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perbaikan Jembatan Sambaliung, I Nyoman Suardika, mengatakan protes warga yang berujung pembatalan proses pengerjaan renovasi jembatan tersebut bakal dijadikan laporan ke Bupati Berau Sri Juniarsih.

“Kalau memang belum bisa ditutup, kami laporkan ke Pemkab. Dan kami sudah laporan,” ujar Nyoman sapaan dia.

Pembatalan penutupan tersebut dilakukan 20 menit sebelum pukul 24.00 wita, demi menghindari keributan dengan warga. Dirinya menyatakan, protes tersebut dianggap wajar lantaran semua pihak berhak mengutarakan pendapatnya.

“Tidak masalah, kan semua boleh berpendapat ya. Jadi saya cuma melaporkan saja,” sebutnya.

Keputusan lanjutan kapan jembatan kembal ditutup menunggu hasil diskusi bersama Pemkab Berau. Sehingga pada malam ini, penutupan dipastikannya batal dilakukan.

“Hasil diskusinya nanti bisa langsung ditanyakan ke Pemkab ya,” tegasnya.

Dia menerangkan, pada rencana penutupan jembatan malam ini sebagai langkah kontraktor untuk memulai mobilisasi alat dan bahan konstruksi. Namun akibat penolakan dari segelintir warga Rencana itu pun batal.

“Ya batal mas. Mau kami taruh dimana bahannya,” jelas dia. (*)

Reporter: Sulaiman