TANJUNG REDEB – Dinas Sosial Kabupaten Berau menangani dua warga asal luar daerah yang meninggal dunia tanpa keluarga di Berau.
Sekretaris Dinsos Berau, Harjupri, mengatakan, kedua warga yang meninggal berasal dari Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Mereka diketahui datang ke Berau untuk mengadu nasib sebagai pekerja serabutan.
Namun, salah satu dari mereka meninggal setelah mengalami kecelakaan tunggal, sementara yang lain wafat karena sakit.
“Yang paling menyedihkan adalah salah satu almarhum tercatat sebagai kepala keluarga tunggal. Tidak ada satupun keluarga yang bisa dihubungi,” ungkap Harjupri.
Selama menjalani perawatan di rumah sakit, mereka hanya ditemani oleh rekan kerja dan petugas dari Dinsos.
Setelah menghembuskan nafas terakhir pada 24 Juni 2025, jenazah mereka akhirnya dimakamkan dengan bantuan Dinsos, Baznas, serta keluarga Bubuhan Banjar yang turut membantu prosesi pemakaman.
“Kasus seperti ini selalu memberi kesan mendalam bagi kami di Dinsos,” ujarnya.
Menurut Harjupri, sepanjang 2025, sudah 16 warga terlantar yang mereka tangani, di mana empat di antaranya meninggal dunia.
Pihaknya mengakui tidak memiliki anggaran khusus untuk pemakaman warga terlantar.
“Kami melalui sinergi berbagai pihak, berharap bisa mengusulkan anggaran khusus untuk pemakaman di APBD Perubahan 2025,” jelas Harjupri.
Bila memungkinkan, pihaknya berusaha menemukan keluarga almarhum untuk reunifikasi. Namun, dalam kondisi seperti ini, proses itu tak selalu mudah.
Meski terbatas, dukungan masyarakat menjadi penguat langkah Dinsos. Paguyuban-paguyuban lokal, seperti keluarga Bubuhan Banjar, selalu sigap membantu.
“Keterlibatan masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian masih hidup di tengah kita,”tutupnya. (*)