Foto: Abdul Waris kala meninjau pembangunan lapak cinderamata di Pelabuhan Sindayang, Tanjung Batu.
TANJUNG REDEB- Anggota Komisi III DPRD Berau Abdul Waris, meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kembali melakukan sosialisasi terkait dikucurkannya anggaran Rp 15 miliar untuk pengembangan pariwisata di Derawan dan Maratua.
Anggaran Rp 15 miliar itu diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan kawasan. Seperti pembangunan kios cinderamata, areal kuliner, hingga penataan kawasan.
“Anggaran itu diberikan karena Derawan dan Maratua masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), yang mana Derawan dan Maratua masuk dalam kategori pariwisata baru,” katanya.
Namun, dampak dari program tersebut tentu saja menimbulkan pro dan kontra. Terutama para masyarakat atau pelaku UMKM di sekitar areal yang akan dikembangkan. Salah satunya pembangunan kios cinderamata di Tanjung Batu.
Menurutnya, andai saja OPD terkait masif melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mungkin tidak ada yang kecewa. Apalagi, di tahun sebelumnya, program tersebut telah disuarakan.
Ditambahkan Waris, untuk program bantuan Kemenparekraf itu, hanya Kabupaten Berau saja di Kaltim yang mendapatkan bantuan tersebut. Untuk itu, dirinya meminta, OPD teknis menyelesaikan hadirnya keluhan yang disampaikan masyarakat di Tanjung Batu.
“Karena bagaimanapun, ini harus diselesaikan dan disosialisaskan karena ini merubah yang sudah ada. Apalagi, program ini pasti ada pro dan kontra,” jelasnya.
“Makanya, kami minta OPD teknis segera menyelesaikam ini sebelum diresmikan,” jelasnya.
Selain itu, DPRD meminta dana tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk pengembangan pariwisata Derawan dan Maratua.
“Karena Derawan dan Maratua ini masuk dalam KSPN kategori 30 destinasi wisata baru, yang akan dikembangkan. Tentu OPD terkait harus benar-benar maksimal,” pungkasnya. (/)
Reporter: Hendra Irawan