Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Dinilai kurang menguntungkan menjadi penyebab minimnya investor ogah membuka pusat perbelanjaan (Mal) di wilayah Kabupaten Berau.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Berau, Nanang Bakran.

Dijelaskannya, untuk saat ini belum ada satupun investor yang ingin menjajaki pembangunan pusat perbelanjaan itu, karena dari segi keuntungan tidak begitu menjanjikan bagi para kalangan investor.

Hal itu, katanya, wajar. Sebab, investor akan selalu mempertimbangkan jumlah penduduk dan bagaimana daya beli masyarakat di Berau.

“Apalagi banyak penduduk di Berau ini yang cenderung keluar masuk (tidak menetap). Selain itu, dutambah masyarakat kita juga kriterianya lebih cepat bosan,” jelas Nanang, di kantornya, Senin (15/7/2024).

Selain itu, kecenderungan masyarakat Berau yang lebih banyak berbelanja online, juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor.

Dengan banyaknya aktifitas belanja online tersebut, itu dikhawatirkan dapat menjadi saingan bagi para pengelola pusat perbelanjaan.

“Jadi memang, membangun Mal di Berau sebenarnya bukan bisnis yang menjanjikan,” terangnya.

Memang diakui Nanang, tidak sedikit masyarakat yang menginginkan pusat perbelanjaan hadir di Berau. Apalagi, Berau tidak memiliki banyak lokasi hiburan.

Itulah yang menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, untuk menyediakan lokasi hiburan masyarakat Berau.

Salah satunya menurut Nanang, yakni dengan mempercantik beberapa tepian dan memperbanyak fasilitasnya.

“Saya rasa, jika tepian itu semakin bagus, pasti orang-orang juga semakin senang berkumpul di sana,” ujarnya. (*)