Foto: Kadis PUPR saat meninjau ruas jalan menuju Teluk Sumbang belum lama ini
TANJUNG REDEB,- Proses pengaspalan jalan dari Kampung Biduk-Biduk menuju Teluk Sumbang terakhir kali telah mencapai 70 persen yaitu sekitar 17,5 kilometer dari total keseluruhan 31,49 Kilometer. Kampung paling ujung di wilayah pesisir selatan kabupaten Berau tersebut diupayakan terbuka dari isolasi wilayah dengan akses darat. Selama ini akses utama menuju Teluk Sumbang menggunakan transportasi laut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Taupan Madjid mengungkapkan, proses pengerjaan pengaspalan jalan menuju Teluk Sumbang akan terus dilakukan dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD serta Bantuan Keuangan (Bankeu) yang akan ada lagi pada tahun 2022.
“Keinginan kita pastinya ingin pengaspalan jalan menuju Teluk Sumbang tersebut bisa cepat diselesaikan. Tetapi karena dana yang kita dapat bertahap ,maka pengerjaannya pun dilakukan bertahap pula,” ujarnya belum lama ini.
Taupan mengakui, terakhir kali dirinya melakukan peninjauan proses pengaspalan tersebut, ia menemukan ada sepanjang 5 Kilometer jalan yang berstatus masih digunakan oleh salah satu perusahaan disana.
“Kami akan buat kesepakatan bagaimana sebaiknya,tetapi kenyataan tanah yang digunakan tersebut sudah milik pemerintah. Keinginan mereka jalannya dilebarkan, tetapi itu masih akan mengganggu para masyarakat yang menggunakan jalan tersebut dan pastinya akan membahayakan juga,” tegas Taupan.
“Kami menyarankan, mereka harus membuat jalan baru dan hanya dapat melintas saja. Oleh karena itu pengaspalan jalan 5 Kilometer tersebut kami lewati saja sementara,” tambahnya.
Taupan menargetkan jalan penghubung ke Teluk Sumbang tersebut dapat selesai secepatnya. Perkiraan dana keseluruhan yang dibutuhkan dalam pengaspalan jalan tersebut adalah Rp. 120 Miliar dengan jumlah total Panjang 31 Kilometer.
“Dana yang akan ada kedepannya adalah Bankue, DAK dan Dana APBD,” tandasnya.(*)
Editor: RJ Palupi