TANJUNG REDEB, – Dinas Perkebunan Berau terus menggencarkan agar petani sawit di Kabupaten Berau memiliki Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB). STDB menjadi salah satu prioritas Dinas Perkebunan.
Plt Dinas Perkebunan Berau, Amran Arif mengakui STDB menjadi syarat yang seharusnya mutlak bagi para petani terutama swadaya ataupun mandiri. Terutama, untuk mendapatkan banyak keuntungan akses program yang dicanangkan baik dari pemerintahan daerah maupun pusat.
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Berau, luasan lahan sawit di Kabupaten Berau tahun 2021 khusus semester pertama, mencapai 135.090,76 Hektar dengan total produksi sebesar 1,159,012 ton. Sedangkan yang telah mendapatkan STD-B masih sebanyak 30 dari perorangan sesuai data yang terinput di tahun 2020. Sedangkan untuk usulan di 2021 masih dalam proses.
“STDB ini yang sedang masuk dalam prioritas untuk kami dorong pelaksanaannya, agar mereka ini legal, dan bisa memiliki banyak manfaat,” bebernya,Rabu (15/12/2021).
Namun, tentu tidak menjadi mudah lantaran masih memerlukan banyak perlengkapan administrasi dan tinjauan secara langsung. Melihat, lahan di Berau memiliki banyak status, seperti lahan yang berstatus Kawasan Budidaya Kehutanan (KBK), maupun lahan yang masuk dalam wilayah kehutanan, dan bukan untuk produksi.
Saat ini, pihaknya dibantu oleh mitra Dinas Perkebunan Berau, untuk mendampingi masyarakat mendapatkan STDB. Terutama untuk menentukan titik koordinat lahan yang diajukan.
“Ya yang terpenting lahannya itu harus clear, harus tuntas, perkebunan ya tidak seharusnya masuk dalam lahan kehutanan. Perlu juga bekerja sama dengan beberapa pihak Dinas terkait ya, terutama untuk tata ruang,” tegasnya.
Sejauh ini, lanjut Amran sesuai dengan informasidi lapangan prosesnya sedang berlangsung lumayan bagus. Ada beberapa data yang sudah tuntas. Setelahnya Dinas Perkebunan akan mengajukan kepada Bupati Berau, untuk mengeluarkan SK.
Berbicara target, Amran menegaskan belum memiliki target secara persis. Namun yang pasti saat ini pihaknya sudah melakukan langkah awal dan berproses dan akan dilakukan survei terus menerus.
“Ini selalu berjalan ya, belum bisa ditargetkan, yang pasti ada proses,” tutupnya.(*)
Editor: RJ Palupi