BERAU TERKINI – Dua bocah di Kampung Teluk Harapan, Kecamatan Maratua, ditemukan meninggal dunia setelah sempat dilaporkan hilang pada Rabu (8/10/2025) malam. Keduanya diketahui berinisial RH (5) dan QR (7).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, kedua anak itu awalnya berpamitan kepada neneknya untuk bermain di tepi pantai sekitar pukul 17.30 WITA.

“Awalnya kedua korban meminta izin kepada keluarganya untuk mandi di laut, namun tidak diizinkan oleh neneknya berinisial NW. Mereka kemudian berpamitan membeli es di lapangan voli Kampung Teluk Harapan,” jelas Nofian, Kamis (9/10/2025).

Namun, hingga petang hari, keduanya tak kunjung pulang. Saat ibu korban pulang dari bekerja dan menanyakan keberadaan anak-anaknya kepada sang nenek, barulah diketahui bahwa keduanya tidak kembali sejak berpamitan membeli es.

Sadar ada yang tak beres, pihak keluarga bersama warga sekitar melakukan pencarian di sekitar pantai.

“Setelah tak ditemukan di darat, pihak keluarga memfokuskan pencarian di sekitar pantai. Pencarian dilakukan sampai malam,” jelasnya.

Sekira pukul 21.44 WITA, warga pertama kali menemukan korban RH dalam kondisi meninggal dunia, tertimbun pasir di tepi pantai. Jenazahnya kemudian dibawa ke Puskesmas Maratua untuk pemeriksaan.

Kurang lebih satu jam kemudian, tepatnya pukul 23.30 WITA, korban QR ditemukan dalam posisi tengkurap di atas batu laut yang surut sekitar 10 meter dari bibir pantai atau sekitar 3 kilometer dari lokasi awal pencarian. Sayangnya, korban kedua juga ditemukan sudah tidak bernyawa.

“Setelah dievakuasi, keluarga menolak dilakukan visum dan autopsi,” ujar Nofian.

Terkait penyebab tenggelamnya dua bocah tersebut, Nofian mengaku masih dalam penyelidikan aparat berwenang. Namun, ada dugaan, keduanya terseret arus saat air mulai pasang.

“Diduga terseret arus air laut pasang. Karena sampai saat ini belum ada informasi pasti terkait penyebabnya,” paparnya.

Pihak keluarga, kata Nofian, telah membuat surat pernyataan resmi penolakan autopsi dan menerima bahwa penyebab kematian kedua anak tersebut murni akibat tenggelam.

BPBD Berau mengimbau masyarakat pesisir, khususnya para orang tua, agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak yang bermain di sekitar pantai.

“Terutama menjelang waktu air pasang atau saat menjelang malam hari,” pungkasnya. (*)