Foto instagram Kakaban Trip: Pulau Maratua

MARATUA – Destinasi wisata Pulau Maratua menjadi salah satu objek wisata di Berau kelas wahid. Keindahan pulau, hamparan pasir putih, laut biru, dan misteri bawah laut yang memesona, menjadi nilai tawar untuk pulau yang berbatasan langsung dengan Filipina.

Jumat (6/10/2023) lalu, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, menuturkan Maratua dengan keindahan alam yang dimiliki saat ini, harus ditunjang dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

SPM dan SOP diketahui telah menjadi standar mutlak bagi setiap destinasi wisata yang ramai pengunjung. Demi menjamin pemberian pelayanan terbaik bagi setiap pelancong yang datang.

Pesan itu disampaikan Sekda Kaltim tersebut dalam kesempatan rapat asistensi laporan dan penerapan SPM Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur Triwulan III TA 2023. Yang digagas Biro Pemerintahan, Perbatasan dan Otonomi Daerah (PPOD) Setda Kaltim, di Pratasaba Hall Maratua Pratasaba Resort, Berau.

“Standar Operasional Prosedur atau SOPnya dan standar mutu pelayanannya juga wajib diperhatikan,” ujar Sri, mengutip laman instagram Adpim Kaltim.

SPM dan SOP sendiri, diyakini dapat menambah rasa nyaman pelancong. Semisal saat menikmati keindahan bawah laut Pulau Maratua. Saat meneyelam, tak lagi harus khawatir dengan standar keamanan bila terjadi kecelakaan.

“Mereka (wisatawan) bisa tenang berenang atau menyelam. Karena itu, ini bisa menjadi standar usaha kepariwisataan yang wajib dilaksanakan,” tegasnya.

Lebih rinci, dia membeberkan SOP dan SPM yang dimaksud. Saat pelancong menyelam, harus ditemani oleh pemandu bersertifikasi.

Artinya, meski Maratua kepulauan terluar, tetapi juga wajib memiliki pelayanan standarnya harus setara. Karena itu, dari sisi kesehatan, pendidikan, rumah layak huni, infrastruktur wajib diasistensi.

Tidak kalah pentingnya menjadi perhatian di Maratua, bagaimana menginput datanya. Diantaranya, berapa sekolah yang sudah dibangun. Misalnya, bangunan SMA atau pun SMK.

“Jika, semua itu telah terjamin dan terdata. Maka, secara otomatis, pelayanan kepada pengunjung atau wisatawan di Maratua akan lebih baik ke depan,” jelasnya.

Merespon itu, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir mengatakan bakal mendorong standar serupa dapat diterapkan di beberapa destinasi wisata unggulan di Berau. Termasuk Pulau Derawan.

“SOP dan SPM itu jadi barang wajib, karena untuk meningkatkan trust pengunjung yang datang untuk berwisata,” kata Ilyas sapaan dia.

Namun proses itu diyakini dia membutuhkan waktu yang cukup panjang. Meski begitu, dirinya tetap yakin pelaksanaan program tersebut tetap akan digalakkan, tentunya dengan menggandeng para pelaku bisnis wisata di Berau.

Karena dia meyakini, bila program tersebut berjalan maksimal, akan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di setiap destinasi wisata.

“Harus optimis, karena kita sedang dalam proses menghidupkan wisata yang sempat terseok saat pandemi kemarin,” tegas dia. (*/ADV)

Reporter: Sulaiman