BERAU TERKINI Upaya mencerdaskan generasi penerus di Kabupaten Berau menghadapi tantangan besar. Cita-cita untuk menciptakan masyarakat yang melek literasi ternyata masih terganjal minimnya ketersediaan perpustakaan di tingkat kampung.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau mengungkap sebuah fakta yang memprihatinkan. Saat ini, mayoritas atau sekitar 70 persen kampung di seluruh wilayah Berau belum memiliki fasilitas perpustakaan yang berfungsi dengan baik.

Kepala Dispusip Berau, Yudha Budisantosa, membenarkan adanya kesenjangan besar ini. Ia menyebut bahwa dari ratusan kampung yang tersebar di 13 kecamatan, jumlah perpustakaan yang aktif masih sangat sedikit.

“Mungkin saya hitung-hitung sekitar 30 persen kampung yang punya perpustakaan dan berfungsi dengan baik,” ungkap Yudha, Selasa (30/9/2025).

Dorong Pemanfaatan Dana Desa

Menghadapi kondisi ini, Dispusip Berau tidak tinggal diam. Pihaknya secara aktif mendorong pemerintah kampung untuk mengambil peran sentral dalam mengatasi masalah ini dengan memanfaatkan alokasi dana desa.

Yudha menjelaskan bahwa sudah ada payung hukum yang kuat. Kerjasama antara Perpustakaan Nasional dan Kementerian Desa memungkinkan anggaran desa digunakan untuk membangun dan mengelola perpustakaan sebagai program prioritas.

Inisiatif ini dianggap sebagai bagian dari misi besar pencerdasan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, Dispusip secara rutin melakukan sosialisasi dan pembinaan agar pemerintah kampung dan kecamatan mau bergerak.

“Kita sering mengimbau, menyarankan juga. Termasuk saat melakukan pembinaan, kita minta agar kecamatan-kecamatan yang belum punya perpustakaan bisa didorong untuk segera membentuknya,” tutupnya. (adv)