Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Deklarasi organisasi kemasyarakatan (Ormas) hingga organisasi pekerja, terkait komitmen dalam mengawal pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 ini agar berjalan damai, dinilai sebagai langkah positif dan ‘obat’ bagi proses politik yang jujur dan adil. Sebab, komitmen itu dianggap sebagai niat baik dalam mengawasi berjalannya Pilkada secara adil dan jujur.

Komentar tersebut disampaikan langsung oleh Natalis Lapang Wada, Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Berau, dalam mengutarakan pandangannya atas fenomena politik yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.

Natalis mengapresasi atas inisiatif secara mandiri setiap ormas tersebut, dalam membantu kerja-kerja sosialisasi dari Bawaslu Berau.

“Kami sangat berterimakasih atas inisiatif itu,” kata Bung Natalis-panggilan dekatnya, Kamis (8/8/2024).

Disebutnya, langkah itu sesuai dengan makna dalam kerja pengawasan pada pesta politik yang digelar. Sebab, meski secara kelembagaan fungsi pengawasan berada di Bawaslu, namun pada hakekatnya pengawasan secara utuh itu ada di tengah masyarakat.

Sehingga, pola pengawasan partisipatif yang memerlukan tindakan langsung oleh masyarakat, dapat dukungan para pemilik hak pilih tersebut.

“Ini pola pengawasan partisipatif. Masyarakat jadi pelopornya,” ucapnya.

Kendati dalam proses deklarasi dihadiri para aktor politik daerah, hal itu dianggap bukan menjadi masalah.

Karena memang seharusnya para tokoh politik di daerah, melalui partai politik dapat melakukan pendidikan politik kepada masyarakat secara langsung melalui program partai.

“Ini bentuk pendidikan politik. Tidak jadi soal itu,” ujarnya.

Bung Natalis menganalogikan, pesta yang meriah harus dibarengi dengan komitmen setiap orang untuk dapat tertib selama acara berlangsung. Dimana setiap pemilik hak suara dan calon yang akan dipilih, harus menjadi bagian dalam pesta.

“Pesta itu kalau tidak damai, maka kehilangan suka-citanya. Maka itu, deklarasi yang seperti itu baik untuk pra-kondisi menuju pemilihan,” ungkapnya.

Ke depan diharapkan, setiap ormas di Berau dapat melakukan komitmen yang sama. Tidak hanya itu, bahkan komunitas yang memiliki anggota dengan hak memilih, dapat melakukan langkah serupa, agar Pilkada pada tahun ini berlangsung dengan aman dan damai.

Pada prinsipnya, kata Bung Natalis, penyelenggara dan pengawas mesti memastikan proses pemilihan kepala daerah pada tahun ini dapat berlangsung secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil).

“Semoga ke depan makin banyak simpul yang memiliki komitmen yang sama,” harapnya.

Diharapkan juga deklarasi tersebut tidak hanya dalam proses seremoni saja, namun dalam praktiknya harus selaras dengan komitmen bersama yang disampaikan terbuka ke publik “Bumi Batiwakkal”. (*)