Foto: Disdukcapil Berau saat melakukan jemput bola di Kecamatan Talisayan

TANJUNG REDEB- Sebagai bentuk kepedulian Pemkab Berau dalam tertib administrasi kependudukan, Disdukcapil Berau, kembali melakukan layanan jemput bola (Lajebol), ke sejumlah wilayah yang jauh dari Tanjung Redeb. Baru-baru ini, Lajebol dilakukan di Kecamatan Talisayan, tepatnya di Kampung Bumi Jaya.

Kepala Disdukcapil Berau, David Pamudji mengatakan, tertib administrasi masih terus dilakukan, untuk membantu masyarakat yang kesulitan dan memiliki keterbatasan mobilitas dalam mengurus dokumen kependudukan.

“Upaya ini untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang selama ini kesulitan mengurus administrasi kependudukan,” katanya, Kamis 28 Juli 2022.

Sebenarnya, untuk kepengurusan dokumen itu, sudah dipermudah dengan aplikasi Disdukcapil Berau yang bisa diunduh melalui smartphone. Namun harus diakui, tidak semua masyarakat Berau, memiliki smartphone atau bisa mengoperasikan smartphone tersebut. Terutama masyarakat yang berusia lanjut.

Dikatakannya, ada beberapa layanan yang diberikan, seperi perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-e), Kartu Identitas Anak (KIA) , akta kelahiran, akta kematian, pindah datang, hingga pelayanan kependudukan lainnya.

“Kepatuhan pada administrasi kependudukan disebut tidak untuk kepentingan pemerintah semata tetapi lebih dominan untuk kepentingan warga itu sendiri,” jelasnya.

Adapun total keseluruhan pelayan Lajebol di Kecamatan Talisayan, yakni Rekam KTP-e sebanyak 169 orang, cetaK KTP-e 75 keping, cetak KK 73 lembar, KIA 357 anak, permohonan Pindah 11 dokumen, non dokumen 3, akta kelahiran 27, akta perkawinan 4, hingga akta kematian 1 lembar.

Kegiatan ini kata dia, akan terus dilakukan di berbagai wilayah lain di Kabupaten Berau. Diharapkannya, kegiatan Lajebol itu dapat memberikan kemudahan serta, meningkatkan kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya memiliki dokumen kependudukan.

Dirinya juga mengimbau, bagi masyarakat yang belum memiliki dokumen kependudukan, silakan melaporkan ke pemerintah kampung atau kecamatan, agar dapat difasilitasi, dan diarahkan.

“Ini program berkelanjutan. Dan respon masyarakat juga sangat antusias,” pungkasnya. (/)