Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau pada tahun 2023 mencatat, jumlah petani milenial di wilayah “Bumi Batiwakkal” mencapai 9.798 orang.

Terkait dengan hal itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Berau berkomitmen untuk mengembangkan keberadaan petani milenial. Program ini menjadi salah satu prioritas untuk mendorong regenerasi petani di Berau.

Kepala DTPHP, Junaidi, mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada dua kampung yang memiliki petani milenial, yaitu Kampung Sumber Mulya di Kecamatan Talisayan dan Kampung Buyung- Buyung di Kecamatan Tabalar.

Perlu diketahui, berdasarkan data BPS Berau dari Sensus Pertanian 2023, jumlah petani milenial di Berau mencapai 9.798 orang dengan kisaran usia 19-39 tahun.

Kecamatan Segah memiliki jumlah petani milenial terbanyak, yaitu 1.141 orang, disusul daerah Talisayan dengan 1.036 orang dan Sambaliung.

Menurutnya, keberadaan petani milenial  dianggap menjadi suatu hal yang penting untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Berau.

“Dengan pengetahuan dan inovasi yang dimiliki dapat merubah hasil pertanian menjadi lebih ke depannya,” ujar Kadis TPHP Junaidi, kepada berauterkini.co.id, Jumat (6/9/2024).

Adanya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Milenial, menurutnya, produktivitas di sektor pertanian, baik itu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, maupun peternakan, diharapkan dapat terus berkembang.

Keterlibatan kaum milenial dalam bidang pertanian, dinilai sebagai harapan baru, mengingat sebagian besar petani saat ini sudah berusia lanjut, yakni rata-rata 50 tahun ke atas.

“Regenerasi ini sangat penting untuk masa depan pertanian di Berau,” terangnya.

Pihaknya berencana memperkenalkan metode pertanian modern, seperti yang sudah diterapkan di daerah lain, terutama di Pulau Jawa.

Dengan pendekatan modern, produk pertanian diharapkan tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh pelaku usaha, perhotelan, hingga wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Junaidi juga berharap, agar sektor pertanian di Berau bisa dikembangkan menjadi agrowisata dengan memanfaatkan keterampilan kaum muda. Dengan begitu, hasil pertanian dapat dipasarkan secara lebih luas dan kompetitif.

“Mudah-mudahan potensi bisnis agrowisata ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan hasil-hasil pertanian secara lebih luas dan berdaya saing,” harapnya. (*)