TANJUNG REDEB, – Anggota Komisi II DPRD Berau, Darlena, meminta Bupati Berau segera menyelesaikan persoalan tapal batas wilayah administratif Pemkab Berau dan Kutai Timur (Kutim).
Pasalnya, dikatakan Darlena persoalan tersebut terus mencuat dan memberikan dampak terhadap masyarakat di sekitar perbatasan. Padahal, di setiap kesempatan termasuk Musrenbang di tingkat kecamatan, hal tersebut selalu disuarakan.
“Tapi tidak ada penyelesaian sampai sekarang. Padahal masyarakat di daerah perbatasan inilah yang benar-benar merasakan dampak dari permasalahan tapal batas ini. Masyarakat sudah merasa tidak aman, bahkan seringkali terjadi ketegangan,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta agar Pemkab Berau benar-benar serius menyelesaikan persoalan tersebut demi keamanan masyarakat.
“Bupati sebagai pemangku kebijakan harus lebih tegas lagi harus berbuat apa untuk menyelesaikan persoalan tapal batas ini. Saya sering meminta agar Bupati juga turun langsung melihat keadaan di sana, tapi sampai sekarang Bupati belum pernah turun langsung melihat ke perbatasan,” jelasnya.
Lanjut Darlena, beberapa hal masyarakat Berau yang berada di perbatasan tersebut juga telah dirampas oleh Kutim. Hal itu bahkan membuat beberapa masyarakat setempat memilih pindah ke Sulawesi.
Ia berharap Bupati Berau segera menyelesaikan permasalahan tapal batas ini dengan melakukan pertemuan langsung bersama Bupati Kutim.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyebut saat ini Pemkab Berau telah berupaya melakukan penyelesaian masalah tapal batas tersebut. Namun diakuinya, hingga kini belum ada titik terang yang berarti.
“Kami masih upayakan penyelesaian masalah ini, dan kami juga akan melakukan pertemuan dengan Pemkab Kutim untuk membahas bagaimana jalan tengah atau solusi yang bisa diambil untuk menyelesaikan persoalan yang sudah lama ini,” pungkasnya. (adv)
Reporter: Diva