TANJUNG REDEB – Sebanyak 25 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) unggulan di Kabupaten Berau kini tengah dipersiapkan secara intensif untuk menembus pasar ekspor. Para pelaku usaha yang mewakili keragaman produk lokal, mulai dari terasi, madu, cokelat, hingga perhiasan dari olahan batu, mendapat pembekalan khusus dari pemerintah daerah.
Langkah ini diwujudkan melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan citra produk ekspor yang digelar oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau.
Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, menjelaskan bahwa para peserta ini dipilih secara khusus. Mereka bukanlah pemula, melainkan para pelaku usaha yang produknya telah terbukti berkualitas dan bahkan sebagian sudah memiliki pasar di tingkat nasional maupun luar negeri.
“Sudah ada beberapa yang memiliki pasar luar Berau yakni nasional hingga luar negeri. Itu yang ingin kita gembleng agar mereka yang sudah punya pasar keluar ini, bisa semakin berkembang,” ujarnya pada Selasa (5/8/2025).
Melalui bimtek ini, para “jagoan” lokal tersebut dibekali ilmu mengenai penguatan kualitas produk, desain kemasan, hingga strategi pemasaran yang sesuai dengan standar pasar internasional.
Eva menegaskan bahwa pembekalan ilmu ekspor ini juga merupakan langkah strategis untuk menjawab arahan dari pimpinan daerah, khususnya dalam memutus mata rantai penjualan bahan mentah yang merugikan.
“Ini juga sejalan dengan permintaan Bupati Berau Sri Juniarsih yang menginginkan agar tengkulak pembeli bahan mentah terasi Berau bisa diputus rantainya. Salah satunya dengan memperkuat bekal UMKM,” tutupnya. (Adv/Aya)