Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB, – Di tengah ketatnya persaingan bisnis kuliner, Istiqomah, seorang wanita lulusan D3 Tata Boga, berhasil meraih kesuksesan dengan usaha sushi yang diberi nama “Sushi 16 Berau”.

Berkat inovasi dan kegigihannya, usaha sushi ini kini memiliki banyak penggemar dan mampu meraup omzet hingga jutaan rupiah per hari.

Istiqomah memulai usaha sushi ini pada tahun 2015 dengan modal awal hanya Rp 500 ribu. Berbekal tekad yang kuat, ia ingin menghadirkan sushi dengan cita rasa yang sesuai dengan lidah warga Berau.

“Saya ingin membuat sushi yang berkualitas, tapi tetap terjangkau oleh semua kalangan. Selain itu, saya juga berusaha berinovasi dengan menu-menu yang disesuaikan dengan selera lokal,” ujar Istiqomah kepada Berauterkini.co.id

Di antara menu-menu yang ditawarkan, terdapat tujuh menu andalan yang menjadi favorit pelanggan, di antaranya Chicken Teriyaki, Chicken Spicy Roll, Chicken Katsu, Kani Mayo, Katsu Cheese, Belly Mentai, dan Belly Abon.

“Memasukkan cita rasa khas Indonesia dengan bahan-bahan sushi menjadi salah satu alasan mengapa pelanggan begitu menyukai produk kami,” jelas Istiqomah.

Selain rasa yang menggugah selera, Istiqomah juga aktif memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya.

Lewat platform seperti Facebook dan grup WhatsApp, “Sushi 16 Berau” sering mendapatkan pesanan dalam jumlah besar, terutama dari pelanggan yang tertarik mencoba sushi yang berbeda dari yang lain.

Sistem Pre-Order dan Pesanan Menjamur

Untuk menjaga kualitas dan memenuhi permintaan, Istiqomah membuka sistem pre-order (PO), dengan produksi harian mencapai 30 hingga 50 porsi.

“Biasanya pesanan membludak saat ada yang pesan sushi untuk acara tertentu, seperti ulang tahun. Harga sushi mulai dari Rp 26 ribu hingga Rp 45 ribu per porsi,” jelasnya.

Meski bisnisnya berkembang pesat, Istiqomah mengungkapkan bahwa ia menghadapi beberapa kendala dalam menjalankan usahanya. Salah satunya adalah ketidakstabilan harga bahan baku yang sering mengalami kenaikan. Selain itu, beberapa bahan yang dibutuhkan untuk membuat sushi juga sulit ditemukan di Berau.

Inovasi, Kerja Keras, dan Pemanfaatan Teknologi

Keberhasilan Istiqomah membuktikan bahwa dengan inovasi, kerja keras, dan pemanfaatan teknologi, usaha kuliner dapat berkembang pesat.

“Saya berharap bisnis ini terus berkembang dan bisa membuka lapangan kerja lebih banyak lagi untuk masyarakat sekitar,” harapnya.

Istiqomah juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau yang telah memberikan bantuan modal usaha saat pandemi COVID-19.

Selain itu, ia menerima bantuan barang berupa magic com dan alat press minuman yang sangat mendukung operasional usahanya.(*)