Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Berau, Mardiatul Idalisah, meminta para Kepala Sekolah Dasar (Kepsek SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), agar jeli melihat tawaran program yang menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOSDA). Pasalnya, dana tersebut diprioritaskan untuk pembayaran gaji huru honorer.

“Dana BOSDA ini diprioritaskan untuk gaji guru honorer dan peningkatan mutu pendidikan,” tegasnya kepada berauterkini.co.id di kantornya, Senin (26/8/2024).

Dijelaskannya, jika memang anggaran BOSDA-nya memadai dan bisa digunakan untuk kegiatan pendukung lain yang sesuai dengan juknis dan juklak penggunaan dana BOSDA, tetap harus mendapatkan persetujuan Disdik.

Menurutnya, setiap sekolah mendapatkan bantuan dana BOSDA dan BOS Pusat. Untuk BOS Pusat biasanya dihitung dari banyaknya siswa yang bersekolah di sekolah tersebut.

Karena itu, dana BOSDA yang diberikan Disdik Berau ke setiap sekolah berbeda jumlahnya, tergantung kebutuhan setiap sekolah.

“Kalau muridnya banyak dana BOS Pusatnya besar, jadi kita berikan dana BOSDA-nya tidak terlalu banyak, karena takut bingung nanti menggunakannya,” papar Kadisdik Mardiatul Idalisah.

Dijelaskan lagi, melalui dana BOSDA untuk pembayaran guru honorer ini, merupakan salah satu esensi kebijakan Merdeka Belajar dan menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer.

“Ini adalah merupakan upaya pemerintah daerah untuk membantu menyejahterakan guru-guru honorer yang memang layak mendapatkan upah lebih layak,” tuturnya.(*)