Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Dagangan politik bakal pasangan calon (bapaslon) Sri Juniarsih dan Gamalis (SraGam), menurut Gamalis, 18 program dilanjutkan, hanya ada tambahan sedikit saja.

Membawa tagline atau jargon pemenangan ‘Lanjutkan dan Tuntaskan’, membuat bapaslon SraGam tidak menambah banyak program baru untuk ‘Jualan Politik’ pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ini.

Kepada berauterkini.co.id, bakal calon wakil bupati Berau, Gamalis, mengatakan pihaknya fokus dalam pengembangan dan evaluasi dari 18 program kerja yang dijalankan Pemkab Berau selama 3,5 tahun belakangan ini.

“Kami akan fokus untuk mengembangkan program yang sudah berjalan saat ini, ditambah dikit aja,” kata pria yang saat ini masih aktif sebagai Wakil Bupati Berau, Kamis (12/9/2024).

Menurutnya, dari 18 program unggulan saat ini masih membutuhkan penyempurnaan dan penyebarluasan program, seperti memastikan jaringan internet dirasakan oleh seluruh warga “Bumi Batiwakkal” hingga pelosok.

Sama halnya dalam ranah pendidikan, SraGam berkomitmen untuk menambah nilai upah para guru hingga memberikan jaminan keberlanjutan pendidikan hingga bangku sarjana.

“Tidak ada yang harus dirubah, ini hanya perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Sementara, program dasar lainnya seperti kesehatan, dipastikan pemerintahan yang berjalan saat ini sudah komitmen dengan hal itu.

Terbukti dengan proses pembangunan rumah sakit tipe B baru dan penambahan gedung rumah sakit di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai.

“Ini juga sudah berjalan, dibutuhkan keberlanjutan untuk menuntaskan program itu,” janjinya.

Nantinya, 18 program yang ada akan dibawa kembali pada Pilkada ini dalam satu bundel berkas program SraGam, ditambah dengan program baru yang sifatnya untuk kepentingan orang banyak.

Salah satunya,  pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang saat ini untuk jalur udara sudah berjalan meski belum sesuai harapan, lantaran tiket masih dinilai publik terlalu mahal.

Di sisi lainnya, ke depan SraGam akan mencoba untuk membuat moda transportasi alternatif antar-pulau melalui kapal laut.

“Ini sempat ada. Itu yang kita coba bangkitkan kembali,” kata Gamalis.

Ke depan, menurutnya, Berau membutuhkan infrastruktur penunjang dalam memastikan setiap pelancong sampai ke setiap destinasi wisata di Berau.

Karenanya, dibutuhkan moda transportasi massal yang terjangkau untuk dijadikan sebagai alternatif menuju destinasi wisata.

“Wisata jadi prioritas ke depan. Ini akan menjadi bagian dari program yang akan kami tambahkan,” janji pasangan Sri Juniarsih ini. (*)