Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Animo warga Kabupaten Berau untuk mengisi pagi pada akhir pekan di Car Free Day atau CFD di Tepian Sungai Segah terus meningkat. Selain untuk warga berolahraga, CFD juga menjadi lahan pundi keuntungan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Seperti halnya yang terpotret dari kegiatan CFD, pada Minggu (8/9/2024) pagi. Ribuan warga sekitar pusat kota, berkumpul ramai di lokasi tersebut. Demikian pula dengan ratusan pelapak yang menjadikan tepian sebagai lokasi wisata belanja.

Diterangkan Afik Fathoni, Ketua CFD Tepian Sungai Segah, dalam kurun dua bulan belakangan ini, dari mulanya hanya puluhan warga saja yang berolahraga, kini jumlahnya ditaksir sudah mencapai ribuan.

9D CFD TEPIAN 2

Itu diukur lewat kepadatan di sepanjang tepian. Warga disibukkan dengan kegiatan yang beragam. Mulai dari berolahraga seperti senam, lari, jalan santai, hingga yang hanya duduk santai menikmati sajian jajanan dari 128 UMKM.

“Ramai mas. Ini jumlahnya sudah sampai ribuan. Meningkat dua minggu belakangan inilah,” kata Afik.

Seorang yang dipercaya pemerintah untuk mengelola CFD menerangkan, bahwa peningkatan sangat terasa pasca Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau meresmikan Bank Sampah dan Panggung Mini Tepian Sungai Segah.

Event yang berulang dilakukan di panggung anyar itu berhasil memancing minat orang untuk datang ke tepian setiap Minggu pagi.

9D CFD TEPIAN 3

“Itu titik awal sudah mulai terasa ramainya. Biasanya cuma diisi dengan orang senam. Sekarang makin beragam,” terangnya.

Mengelola CFD, diakui telah banyak pelapak yang mendaftar untuk bisa berdagang di tepian setiap minggu pagi.

Namun, pihaknya sengaja membatasi. Alasannya agar tidak menyesaki para warga yang datang untuk menikmati pagi di tepian.

“Harus ditata, biar tidak saling mengganggu,” tegasnya.

Afik membeberkan, bagi setiap pelapak yang berjualan dipungut biaya administrasi senilai Rp10 ribu. Kemudian ada pula iuran rutin setiap minggu senilai Rp5 ribu untuk biaya kebersihan.

Sebab, pasca CFD melibatkan pasukan kuning untuk beres-beres di kawasan tepian. Honor jasa kebersihan itu diputik lewat iuran para pelapak.

“Iuran bukan untuk kami (pengelola), murni untuk petugas kebersihan,” katanya.

Pola iuran itu pun disebut telah diilhami oleh Kelurahan Kampung Bugis, sebagai pemilik otoritas kawasan tepian.

Dalam struktur pengelola pun, diisi oleh lurah, TNI/Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) hingga para pemangku kepentingan lainnya.

“Ini juga sudah tersampaikan ke semua pedagang,” ujarnya.

Ke depan, Afik menjanjikan, akan ada inovasi baru untuk tetap menjaga tepian selalu ramai setiap akhir pekan, yakni dengan melibatkan para pelaku seni dan budaya hingga pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk unjuk bakat di CFD.

“Ini panggung bersama. Bisa dipakai semua kalangan,” tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Berau, Sri Juniarsih, berharap Tepian Sungai Segah dapat menjadi tempat silaturahmi semua kalangan masyarakat Berau. Selain menumbuhkan semangat untuk bergaya hidup sehat.

“Ini dipercantik untuk warga Berau tanpa terkecuali,” katanya saat meresmikan panggung mini.

Ke depan, Pemkab Berau juga mempercantik kawasan tepian di Jalan Pulau Derawan alias Tepian Teratai. Lokasi itu nantinya akan dijadikan sebagai tempat yang layak untuk dikunjungi dan menjadi wisata alternatif warga perkotaan.

“Tentu pelaku UMKM yang diharapkan menjadi motor salah satu penopang ekonomi daerah,” tandasnya . (*)