BERAU TERKINI – Komunitas Ikan Hias Berau dibentuk sebagai penghobi ikan hias, ungkap suka duka merawat ikan hias.
Komunitas Ikan Hias Berau awalnya terbentuk dari sesama penghobi yang sering berkumpul dari pertemuan di toko akuarium yang awalnya berjumlah tidak sampai 10 orang.
Ketua Komunitas Ikan Hias Berau Arie Pramana Putra mengatakan, tujuan dibentuknya komunitas ini untuk memelihara semua jenis ikan hias.
“Orang yang konsisten memelihara ikan dan memang mau komitmen gabung ya monggo kita persilakan,” ujar Arie Pramana Putra, Jumat (21/11/2025).

Dia menjelaskan, anggota komunitas ini pada awalnya sekitar 40-an, dan sekarang tersisa 30-an. Menjadi bagian dari komunitas itu hanya berjalan dari mulut ke mulut.
Komunitas ini terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari pekerja tambang sampai pedagang.
Menurutnya, hal yang membuat mereka senang adalah ketika mereka sekadar berkumpul untuk membahas ikan dan saling barter.
“Pengennya ke depannya setahun itu paling tidak minimal 2 atau 3 kali lah dilaksanakan pameran kecil-kecilan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa biaya perawatan tergantung jenis ikan hias. “Biaya mahal biasanya di awal aja. Mau jenis ikan yg biasa atau yg mahal,” ujarnya.
Merawat ikan dengan rajin merawat airnya, membersihkan akuarium atau kolam sebulan 3 kali, dan memberi makan yang cukup menjadi langkah yang tepat untuk memelihara ikan.
Sebagai contoh memelihara ikan koi, pihaknya memanggil orang untuk membersihkan filter sebulan dua kali dengan biaya Rp 500 ribu khusus untuk pemilik koi yang punya kolam.

“Untuk pakan berkisar antara Rp 100 ribu sama Rp 200 ribu, paling mahal sekilo sebulan misalnya habis 15 kilo habis Rp 1,5 juta, sekitar Rp 2 juta per bulan kalau untuk koi,” jelasnya.
Untuk pelihara ikan cupang, pembelian pakan satu botol kecil bisa untuk sebulan dengan harga Rp 20 ribu.
“Jadi kita tidak bisa mematok sama rata. Karena setiap kebutuhan ikan berbeda,” sambungnya.
Untuk harga paling mahal bukan berarti berukuran besar. Ikan koi 1 ekor bisa menyentuh harga Rp 10 juta dengan size 7 cm.
“Arwana kalau di Berau ada yang sampai Rp 30 juta. Ikan sapu sapu seukuran kelingking harganya Rp 1,4 juta,” ungkapnya.

Untuk ikan-ikan tersebut mereka kadang-kadang mendatangkan dari luar Berau seperti Pulau Jawa.
Ia juga mengungkapkan jika kerugian karena ikan mati itu sudah biasa bagi penghobi.
“Kalau mati ya udah ngga dipikir. Namanya sudah hobi sudah mengalahkan segalanya. Yaudah kalau mati berarti karena ikannya sakit kita udah legowo aja,” ucapnya.

