Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sobirin Bagus, mengungkapkan keprihatinannya terhadap seringnya terjadi kebakaran di wilayah tersebut. Dalam pernyataannya, Sobirin menekankan pentingnya kewaspadaan dan edukasi untuk mencegah kebakaran, terutama yang disebabkan oleh korsleting listrik.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyerukan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran yang sering kali disebabkan oleh instalasi listrik yang tidak aman.
“Rata-rata kebakaran terjadi karena korsleting listrik. Untuk itu, Pemerintah harus mengedukasi masyarakat mengenai instalasi listrik yang aman,” ujarnya, Minggu (14/7/2024).
Sobirin menegaskan bahwa instalasi listrik merupakan hal vital dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ia menyoroti bahwa instalasi yang tidak mematuhi standar dapat menimbulkan risiko besar. “Instalasi listrik itu adalah kebutuhan pokok masyarakat. Tapi jika instalasinya tidak bagus, bisa berdampak buruk,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Sobirin menganjurkan agar masyarakat memilih peralatan listrik yang aman dan berstandar Nasional Indonesia (SNI). Ia juga menekankan agar masyarakat tidak membeli kabel, stop kontak, atau steker listrik yang murah tanpa mempertimbangkan kualitas dan standarnya. “Maka jangan beli kabel-kabel yang murah. Kalau beli kabel, stop kontak, steker listrik, harusnya yang berstandar SNI,” pintanya.
Selain itu, Sobirin menjelaskan bahwa saat ini tidak ada bantuan khusus yang secara spesifik ditujukan untuk korban kebakaran. Di Dinas Sosial, bantuan hanya dicantumkan sebagai bantuan musibah umum. “Bantuan untuk kebakaran ada di Dinas Sosial. Tapi tidak ada yang secara spesifik ke kebakaran. Adanya bantuan sosial bagi yang terkena musibah seperti banjir, kebakaran. Tidak ada bantuan khusus ke kebakaran, tapi kebakaran bagian dari musibah yang dapat menerima santunan dari Dinsos,” terangnya.
Sobirin berharap dengan adanya perhatian khusus pada instalasi listrik dan penyuluhan yang tepat, masyarakat dapat meminimalisir risiko kebakaran dan merasa lebih aman dari ancaman tersebut. “Maka mereka tidak lagi takut akan bahaya ancaman kebakaran itu,” pungkasnya. (Adv)