TANJUNG REDEB – Disbun Berau ingin meningkatkan produksi lada dan pala, memberikan bibit hingga melatih petani jadi strategi.

Dinas Perkebunan (Disbun) Berau tengah menggenjot produksi tanaman lada dan pala yang terbilang masih sedikit.

Kepala Disbun Berau, Lita Handini mengatakan bahwa produksi tanaman lada dan pala masih sedikit sehingga pihaknya tengah menggenjot agar kedua lahan dari tanaman tersebut bisa lebih luas sehingga produksinya pun bertambah.

“Jadi kami selaku Dinas Perkebunan mau meningkatkan produksi lada dan pala itu karena masih sedikit produksinya di kabupaten Berau. Apalagi tanaman pala ini di Berau, perkebunannya hanya 266 hektare,” jelas Lita Handini kepada Berauterkini.co.id, Rabu (13/8/2025).

Kepala Disbun Berau Lita Handini
Kepala Disbun Berau Lita Handini (Nadya Zahira/BT)

Lita Handini menjelaskan, dari total luas tanaman pala yang mencapai 266 hektare, yang paling luas terdapat di wilayah Kecamatan Batu Putih yang mencapai hingga 135 hektare, dan di Kecamatan Biduk-Biduk seluas 109 hektare.

Adapun berdasarkan data BPS Berau, produksi lada hingga 2024 sebanyak 1.139,14 ton. Angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1.180,23 ton.

Sedangkan untuk produksi tanaman pala, hingga tahun 2024 mencapai 4,88. Angka ini mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebanyak 4,57 ton.

Lita Handini menyebutkan, strategi yang dilakukan Disbun Berau untuk meningkatkan produksi tanaman lada dan pala yakni dengan memberikan bantuan bibit, yang harapannya bisa menambahkan luas lahan tanaman dari kedua komoditas tersebut.

Aktivitas petani lada di Kampung Merancang, Kecamatan Gunung Tabur, Berau
Aktivitas petani lada di Kampung Merancang, Kecamatan Gunung Tabur, Berau (Zuhrie/BT)

“Jadi itu target utama kami ya, yaitu menambah luas perkebunan. Caranya itu dengan bantuan bibit, harapannya tahun-tahun berikutnya misalnya yang sebelumnya hanya 4 hektare bisa jadi 6 hektare atau 8 hekatre,” jelasnya.

Selain itu, dia bilang, pihaknya juga akan membantu para petani lada dan pala dengan memberikan insentif pupuk, obat-obatan untuk hama, hingga pelatihan untuk para petani.

“Jadi kami juga akan terus menggenjot para petani yang belum tau jadi makin tahu, atau memberikan binaan di lapangan,” kata dia.

Hal ini sebagai bentuk dukungan dan motivasi bagi para petani, walaupun memang tinggal beberapa saja yang masih bertahan.

Ia juga mengatakan, apabila petani mengalami kendala seperti tanaman yang terkena hama, mereka bisa menghubungi Disbun Berau melalui aplikasi ‘Si Lindung Tambun’ yang bisa diakses melalui WhatsApp.

“Mereka bisa menghubungi kami dari aplikasi tersebut yang bisa diakses melalui WhatsApp. Nanti admin kita akan menanggapi dan memberi edukasi serta solusi dari permasalahan tersebut,” terangnya.

Di sisi lain, Lita Handini memberikan penjelasan kepada petani di Berau, untuk mencari peluang lain dan pendapatan tambahan dengan menanam tanaman lada, pala atau kopi.

“Kami juga sering sosialisasi ke petani bahwa menanam tanaman yang lain seperti lada, pala ataupun kopi itu juga dapat bisa menguntungkan, jadi jangan hanya mempunyai mindset untuk menanam kelapa sawit saja karena tanaman yang lain pun sebenarnya menguntungkan. Atau bisa juga menjadi penambahan penghasilan untuk mereka,” tandasnya.