Foto: Puluhan warga lokal Berau yang dilatih dan disertifikasi BUMA sebelum diterima jadi karyawan
TANJUNG REDEB – Langkah nyata PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) meningkatkan kompetensi generasi muda lokal di Berau sudah tak perlu diragukan. Baru-baru ini, perusahaan menginisiasi sertifikasi profesi mekanik alat berat bagi 33 lulusan SMK 6 Berau. Lebih dari itu, BUMA kemudian merekrut putra-putri daerah tersebut menjadi karyawan perusahaan.
Uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat mekanik alat berat itu berjalan di Learning Center BUMA Jobsite Lati, Berau. Selama dua pekan, 13-27 Juni 2022, sebanyak 33 siswa SMK 6 Berau yang baru saja lulus pada Juni 2022 mengejar sertifikat tingkat nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Para peserta yang lulus akan memperoleh lisensi Mekanik Alat Berat Unit Dozer. Sebagai informasi, pemegang lisensi ini sangat dicari banyak perusahaan besar berskala nasional.
“Seluruh siswa yang mengikuti sertifikasi ini tak lain adalah peserta program BUMA School batch 1 tahun ajaran 2021-2022,” demikian Business Support Manager BUMA, SG Rajagukguk, selepas penutupan program sertifikasi.
Program BUMA School dimulai pada Maret 2021. Jumlah pesertanya sebanyak 58 orang dari kelas XII. SMK 6 Berau mengirim 33 siswa sementara SMK Muhammadiyah Berau sebanyak 25 siswa. Kurikulumnya berbasis Competency Based Education and Training atau CBET. Pembelajaran menitikberatkan kepada penguasaan pengetahuan, keterampilan spesifik, dan sikap sebagai kompetensi berstandar tuntutan dunia kerja.
Selama setahun penuh, peserta BUMA School menerima materi pengayaan pembelajaran mekanik alat berat dengan pembelajaran standar industri. Pada akhir program inilah, para peserta mengikuti uji kompetensi untuk mendapat sertifikat dari BNSP.
“Dari 33 peserta BUMA School yang berasal dari SMK 6 Berau, sebanyak 25 orang atau 76 persen dinyatakan lulus dan berhak memegang lisensi BNSP. Yang tidak lulus tetap mendapat sertifikat Basic Mechanic Course atau BMC. Sertifikat ini juga sangat berguna ketika hendak melamar pekerjaan,” imbuh SG Rajagukguk.
BUMA tidak main-main dalam memajukan SDM daerah. Setelah para peserta BUMA School menyelesaikan pelatihan dan tersertifikasi, mereka direkrut perusahaan. SG Rajagukguk menyampaikan, BUMA Jobsite Lati telah merekrut 35 alumni program BUMA School batch 1 tahun ajaran 2021-2022.
“Dari 33 peserta BUMA School yang berasal dari SMK 6, enam orang memilih melanjutkan kuliah dan lima orang tidak lulus MCU (medical check-up). Sementara 23 orang yang lain lolos dan sudah menjadi karyawan perusahaan,” jelas SG Rajagukguk.
Sementara itu, peserta BUMA School dari SMK Muhammadiyah Berau sebanyak 25 orang. BUMA merekrut 12 siswa di antara mereka. Dengan demikian, BUMA telah merekrut 35 lulusan BUMA School sebagai karyawan dengan posisi mekanik alat berat.
“Jadi, ke-35 peserta tersebut baru lulus SMK dan sudah menjadi karyawan BUMA. Mereka menerima gaji pokok dan penghasilan lain yang dihitung berdasarkan working hour,” lanjutnya. Para karyawan tersebut kini mengikuti tahap probation atau percobaan selama tiga bulan. Setelah lulus dari tahap tersebut, mereka berhak menjadi karyawan permanen.
“Sepanjang menunjukkan kinerja yang baik serta memenuhi syarat, mereka tentu diterima perusahaan. Sudah kebijakan perusahaan bahwa kami mengutamakan tenaga kerja lokal yang berkompeten,” urai SG Rajagukguk.
Komitmen mengutamakan tenaga kerja lokal di Berau itu juga disebut bagian dari upaya besar perusahaan memberdayakan masyarakat di lingkar tambang. Perusahaan yakin, generasi muda Berau mampu bersaing baik secara kualitas maupun kompetensi bila diberi kesempatan. Salah satu jalurnya yaitu pelatihan BUMA School dari perusahaan.
“Itu sebabnya, BUMA sebentar lagi membuka program BUMA School tahun ajaran 2022-2023. Kami berharap, program ini bisa mencetak lebih banyak generasi muda lokal yang berkompeten,” tutupnya. (*)