TANJUNG REDEB, – Ada 550 kilometer jalan di kabupaten Berau yang rusak. Dari panjang total tersebut, terdiri dari rusak ringan, sedang dan parah. Untuk perbaikan total, angkanya melebihi besaran APBD Berau. Dibutuhkan anggaran sekira Rp 3 triliun.
Kendati ruas jalan yang perlu penanganan cukup panjang, namun Kepala Dinas PUPR Taupan Madjid mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran keterbatasan anggaran. Walaupun anggaran tersedia, ia mengaku jumlahnya sangat terbatas.
“Setiap usulan yang masuk pasti kami terus tampung. Jadi kalau untuk memperbaiki seluruhnya membutuhkan biaya hingga Rp 3 triliun,”ujarnya, Rabu (01/12/2021).
“Karena anggaran terbatas, jadi kami hanya bisa mengimbau agar masyarakat bisa bersabar,”tambahnya.
Sejumlah cara juga dilakukan DPUPR dalam meningkatkan kualitas jalan yang rusak, agar lebih layak dan tidak membahayakan pengendara. Salah satunya melalui kolaborasi dengan pihak swasta terutama perusahaan yang ada disekitar lokasi jalan rusak.
“Khusus jalan yang setiap hari dilalui kendaraan perusahaan perusahaan sawit maupun batubara itulah yang akan kita lakukan kerja sama. Contohnya, perusahaan itu menyediakan bahan baku dan kami akan melakukan pengerjaannya,”ucapnya.
Menurutnya, dengan metode seperti ini akan sangat meringankan beban daerah dalam melakukan pemeliharaan jalan. Ia juga meminta kepada perusahaan yang menjadi prioritas utama adalah jalan poros utama.
Seperti ruas jalan dari perkotaan ke kecamatan. Seperti jalan ke Kecamatan Segah, itu merupakan prioritas yang yang seharusnya dilakukan perbaikan.Serta jalan-jalan lain yang menuju ke kecamatan dan kampung terjauh.
“Akan kita benahi jalan-jalan yang menjadi prioritas, dan saat ini kita masih mendata jalan mana yang rusak dan memang membutuhkan perbaikan segera,” tutupnya.(*)
Editor: RJ Palupi