BERAU TERKINI – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, mengaku percaya diri dengan proses transisi ekonomi ke sektor pariwisata.
Pasalnya, pendapatan daerah dari sektor pariwisata dalam satu tahun terakhir menunjukkan hasil yang cukup positif.
Hingga pertengahan tahun ini, Pemkab Berau mampu mengumpulkan retribusi dari destinasi wisata mencapai Rp200 juta dari target Rp400 juta pada 2025.
Saat ini, Pemkab Berau juga telah menerapkan retribusi setidaknya untuk empat destinasi wisata, di antaranya Air Panas Asin Pemapak di Kecamatan Biatan, Keraton Sambaliung, Keraton Gunung Tabur, dan Labuan Cermin.
Sri Juniarsih mengatakan, pembenahan destinasi wisata di Berau memberikan dampak yang baik terhadap tingkat kunjungan wisatawan.
“Ini jadi tren yang positif. Kita harus lebih percaya diri lagi,” tutur Bupati Sri.
Dia menegaskan, pengembangan pariwisata di Berau tak dapat dilakukan jika hanya melalui satu pintu. Semua pihak harus ambil bagian dalam kerja serius tersebut.
Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki peran penting dalam menjalankan agenda khusus menyiapkan langkah strategis promosi pariwisata. Termasuk kolaborasi pembangunan destinasi yang saat ini tengah berjalan.
“Kalau soal eksekusi ada dinasnya, tapi kalau ide, gagasan dan promosi itu bisa dikerjakan bersama,” tuturnya.
Bupati Berau dua periode ini menambahkan, pembenahan destinasi wisata menjadi agenda penting yang mesti dikawal dari tingkat pemerintah kampung hingga pemerintah daerah.
Setiap pihak memiliki tanggung jawab untuk memoles daya tarik wisata (DTW) guna mengundang banyak orang berkunjung ke destinasi tersebut.
Dia pun mengapresiasi upaya Disbudpar Berau yang dalam beberapa tahun belakangan ini konsentrasi memperbaiki sarana dan prasarana destinasi wisata unggulan.
“Di Pemapak Biatan dan Pulau Kakaban itu sudah diakui oleh banyak orang. Memang kerjanya terukur,” pujinya.
Dirinya mengatakan, pekerjaan ini membutuhkan masa yang sangat panjang untuk memastikan setiap destinasi wisata di Berau dapat jadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar.
Dengan keseriusan semua pihak, termasuk akademisi, NGO, hingga pers, diyakini dalam jangka waktu yang cepat iklim pariwisata Berau ikut membaik.
Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Disbudpar Berau, Samsiah Nawir, menjelaskan, ke depan pihaknya akan kembali melakukan pembangunan destinasi wisata di Pulau Kakaban dan Pemapak.
Destinasi tersebut saat ini masih memiliki tingkat kunjungan yang konsisten. Hal itu membuat pemerintah harus memastikan setiap titik di destinasi tersebut memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung.
“Standarnya ada dalam sapta pesona pariwisata,” kata Samsiah.
Terkait retribusi, dia sebut saat ini pemerintah masih menerapkan Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga. Dalam perda tersebut, terdapat 12 destinasi yang menjadi target pemasukan untuk daerah.
Namun, dibutuhkan masa untuk memperbaiki amenitas di destinasi wisata tersebut. Meski dia yakin, dalam beberapa tahun ke depan, destinasi itu dapat menjadi tujuan wisata yang ramah wisatawan.
“Ini dikerjakan secara serius, pembenahan akan kami terus lakukan dengan bekerja sama ke kementerian,” pungkasnya. (*/Adv)