TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, memberikan penghargaan kepada 46 pihak yang berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Penghargaan itu diberikan saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup 2025 di Meeting Room Hotel Mercure, Tanjung Redeb, Senin (28/7/2025) malam.
Pada peringatan tersebut bertema Ending Plastic Pollution atau akhiri sampah plastik, Bupati Sri memberikan apresiasi atas keseriusan individu, sekolah, RT hingga perusahaan dalam melestarikan lingkungan hidup.
“Kami apresiasi atas komitmen ini,” kata Bupati Sri.
Penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Menurutnya, menjaga kelestarian lingkungan bukan pekerjaan satu orang saja. Namun, dibutuhkan kerja sama dan kepedulian untuk menjaga Berau selamat dari bencana lingkungan hidup.
“Semoga banyak yang tergerak untuk serius mengurus masalah lingkungan ini,” harap dia.
Dalam isu lingkungan tahun ini, pengurangan sampah plastik menjadi agenda besar yang mesti dilakukan.
Berdasarkan data, dalam satu tahun, Berau memproduksi sebanyak 54 ribu ton lebih sampah plastik, di mana 67 persen di antaranya telah diolah menjadi barang layak guna.
“Ini yang jadi perhatian, sampah plastik tak terolah masih besar jumlahnya,” ungkapnya.
Puluhan ribu ton sampah yang tak terkelola itu, kata dia, mengancam kebutuhan dasar masyarakat. Pengurangan kualitas air bersih dan udara dapat menjadi ancaman serius ketika sampah tak dikelola dengan baik.
“Maka itu dibutuhkan inovasi dalam mengatasi masalah ini,” tuturnya.
Karena masalah sampah ini pula, Sri meminta seluruh rumah tangga untuk dapat memilah sampah dari rumah.
Pemilahan sampah yang penting untuk memudahkan pengolahan sampah plastik di tempat pemrosesan akhir (TPA).
“Ini harus selesai dari rumah, kita gotong-royong selesaikan masalah ini,” ajaknya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim Suharjana, mengatakan, pihaknya telah menggelar rangkaian kegiatan dalam peringatan hari lingkungan hidup tahun ini.
Kegiatan tersebut antara lain aksi bersih sampah di aliran Sungai Segah, lomba kebersihan tingkat RT, Bank Sampah, kampanye pengurangan sampah plastik, hingga penghijauan hutan di pesisir selatan Berau.
“Puncaknya pada malam ini,” sebut dia.
Banyak gagasan baru yang dieksekusi DLHK tahun ini, termasuk penggunaan incinerator di TPA Tanjung Batu. Program ini menjadi percontohan di setiap kecamatan untuk dapat menekan reduksi sampah plastik rumah tangga.
“Ini langkah positif untuk mengelola sampah di Berau,” tuturnya.
Dia pun memperingatkan potensi pengolahan sampah dengan cara dibakar.
Mustakim menegaskan, tindakan tersebut ilegal karena efek gas buang dari pembakaran tersebut tak diolah yang sama dengan teknis kerja incinerator.
“Itu bahaya, kami tidak anjurkan,” tegasnya. (*/Adv)