Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih, menghadiri pertemuan komunitas lintas hobi dalam agenda Ngobrol Asik Bareng Komunitas alias Ngobras yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, di Cafe Story Mount, Senin (24/6/2024) malam.

Dalam pertemuan itu, banyak hal yang menjadi topik pembahasan antara bupati bersama para anak muda yang tergabung di dalam komunitas seni hingga hobi lainnya. Salah satunya, seputaran gelaran event pariwisata di Berau.

Dimana, tingginya antusiasme kawula muda di Berau akan sajian hiburan yang disajikan pemerintah maupun swasta.

Karenanya, mayoritas aspirasi pada malam itu, mendesak pemerintah untuk dapat mencantumkan gelaran event yang masuk dalam kalender event yang bisa dilaksanakan setiap tahun.

Bahkan, keinginan komunitas semalam, event tersebut tidak hanya dicatat dalam kalender event Berau saja, namun bisa menembus Karisma Event Nusantara milik Kemenparekraf RI.

Menjawab itu, Umi Sri- sapaan bupati mengatakan, aspirasi tersebut telah masuk dalam rangkaian upaya pemerintah untuk memastikan event yang digelar di Berau mendapatkan atensi di pemerintah pusat.

Hanya saja, saat ini yang menjadi pekerjaan rumah bersama, memastikan setiap agenda berjalan secara konsisten dan berada dalam pengawasan yang baik dibawah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Setiap event tahunan yang kita rencanakan, harus berjalan secara konsisten,” ujar Umi Sri.

Di samping itu, saat ini pemerintah daerah juga telah memastikan pembangunan infrastruktur baru di setiap destinasi wisata. Langkah baru bagi pemerintah daerah.

Menurutnya, langkah tersebut menjadi bagian dari persiapan pemerintah demi memastikan setiap destinasi dapat menjadi kawasan yang bisa jadi tempat untuk digelarnya event pariwisata.

“Perlahan sudah banyak yang kita benahi. Ini jadi bagian dari persiapan kita ke depan,” ucapnya.

Selain itu, jalan penyambung setiap destinasi wisata telah terbangun. Bahkan pada tahun ini ditarget rampung 100 persen, untuk jalan masuk menuju destinasi di kawasan pesisir selatan Berau.

“Sekarang tinggal dikerjakan yang masih terputus saja. Seribu jalan berlubang yang dulu diberikan ke Biduk-Biduk, sekarang sudah tidak ada,” sebutnya.

Umi pun meminta peran aktif komunitas dalam melakukan promosi agenda wisata di Berau. Menurutnya, langkah itu lebih konkrit demi memastikan setiap calon wisatawan bisa mengetahui kelebihan pariwisata di Berau dan event wisata.

Termasuk pula sarana iklan videotron yang saat ini telah dibangun pemerintah. Tujuannya, memastikan setiap destinasi di Berau dapat dikenal lebih luas, khususnya para pelancong yang datang ke “Bumi Batiwakkal”.

“Buat agenda itu bisa dijangkau orang banyak. Jadi orang lain bisa tahu agenda kita ke depan,” katanya.

Menambahkan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Paariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, mengatakan salah satu catatan yang diberikan kementerian, yakni konsistensi menjalankan event di daerah.

Selain tidak boleh merubah tanggal, bahkan penyelenggara diminta untuk memastikan jam pelaksanaan yang setiap tahunnya tidak boleh diganti.

“Jangankan bulan, jam saja tidak boleh berubah selama 3 tahun pelaksanaannya,” jelas Ilyas.

Saat ini, terdapat kemajuan dalam gelaran event di Berau. Salah satunya, Bekudung Betiung, Kampung Tumbit Dayak, Gunung Tabur. Dimana, selama beberapa tahun belakangan ini tidak pernah merubah tanggalnya dari kalender event.

Karenanya, Bekudung Betiung akan diajukan sebagai event budaya yang akan didaftarkan di Kemenparekraf RI.

“Tahun ini Insya Allah, kami akan usulkan,” janjinya.

Sebagai informasi, setelah dialog panjang dengan para komunitas, Umi Sri mendapatkan kejutan di hari ulang tahunnya yang ke 48 tahun. Dimana semua peserta larut dalam kegembiraan atas kejutan yang diberikan kepada bupati perempuan pertama di “Bumi Batiwakkal” tersebut. (*/ADV)