Foto: Bupati Sri Juniarsih
TANJUNG REDEB – Pemkab Berau memberikan pemahaman kepada warga Bumi Batiwakkal yang menggerutu kala pemadaman bergilir masih terus dilakukan oleh PT PLN UP3 Berau, sejak sebulan lalu.
Kondisi yang seakan tak berujung itu, bukan tanpa upaya pemerintah.
Bupati Berau Sri Juniarsih bersama tim kerap melakukan inspeksi mendadak alias sidak ke beberapa titik pembangkit listrik di Berau. Teranyar ke PLTU Lati, beberapa pekan lalu sebelum bulan ramadan.
Dari sekian usaha pemerintah, rupanya penyelesaian perbaikan yang mestinya nyala sebelum ramadan urung terjadi lantaran proses perbaikan yang membutuhkan waktu panjang.
Tak tanggung-tanggung. Alternatif sewa alat pun tengah diupayakan pemerintah bersama PLN. Diketahui, dua unit alat sewaan baru dari Surabaya dan Gresik bakal mendarat di Bumi Batiwakkal.
Kala bertemu dengan masyarakat, di Masjid Nurul Ilmi, Jalan Al Bina, Sri meminta kepada masyarakat untuk bersabar saat ini.
“Kita semua mohon bersabar, kami telah berupaya maksimal agar tidak ada pemadaman bergilir di daerah kita ini,” kata Sri, pada Minggu (26/3/2023) kemarin.
Bila tak ada halangan yang menghambat petugas dalam melakukan perbaikan, paling lambat akhir bulan ini pemadaman bakal berakhir.
Paling cepat, dia bilang pada 27 atau 28 Maret 2023 ini.
“Kesabaran masyarakat Berau inshallah akan diganjar pahala oleh Allah SWT,” harapnya.
Bila menilik deadline pengerjaan PT PLN UP3 Berau, pihaknya bakal membuat skema cadangan listrik di PLTD Sambaliung.
Satu unit pembangkit telah ditarik dari Pulau Maratua, menuju PLTD Sambaliung pada pertengahan Maret 2023 lalu. Sekarang sudah beroperasi.
Kemudian, dua unit mesin telah mendarat di Berau per 23 Maret lalu. Sementara satu unit mesin asal Surabaya bakal mendarat pada 30 Maret 2023 nanti.
Kemudian empat unit mesin, lima gardu listrik beserta kabel penghubung asal Gresik bakal tiba pada 30 Maret 2023 nanti.
Kemudian pada 31 Maret hingga 2 April 2023, 7 unit mesin dan perangkat lainnya akan dirakit. Dan bakal menyala normal pada 3 April 2023 mendatang.
Sementara itu, dari informasi langsung yang diterima awak media Berau Terkini, Kepala PT PLN UP3 Berau Harryadi Poel, menyatakan pemadaman saat ini terjadi lantaran defisit daya belum dapat tertangani secara maksimal.
Daya yang disalurkan ke warga Berau saat ini, masih telalu kecil untuk menangani beban puncak yang mencapai 31 Megawatt.
Dia bilang, bila unit satu pembangkit PLTU Lati telah kembali ke sistem jaringan listrik, maka defisit listrik Berau menyisakan 1 sampai 2 Megawatt.
“Untuk PLTU Lati unit 1 estimasi masuk kembali ke sistem tgl 25-27 Maret 2023 dengan Daya 5 MW. Jika ini masuk maka di sistem Tanjung Redeb estimasi defisit tinggal 1-2 MW,” tulis Harryadi Poel.
Sementara untuk PLTU Berau, diperkirakan bakal masuk dalam kelistrikan normal pada akhir Maret 2023 mendatang.
Dia menyebut, sejauh ini telah membangun koordinasi dengan seluruh stakeholder agar melakukan percepatan perbaikan mesin di setiap titik pembangkit listrik. Baik PLTU Lati maupun PLTU Berau.
“Dan paralel percepatan instalisasi Mesin tambahan di PLTD Sambaliung,” tutupnya dalam pesan itu. (*)
Reporter: Sulaiman