Foto: Ibu ibu Pkk Kampung Suaran mengikuti pelatihan membatik yang digelar BUMA berkolaborasi dengan Dekranasda
SAMBLAIUNG,- Tindaklanjuti pemberdayaan masyarakat dengan peningkatan SDM, kembali dilaksanakan pelatihan membatik di kampung Suaran. Mengambil tempat di gedung PPK Suaran.
Pelatihan dilaksanakan sejak 27 Juni hingga 1 Juli 2022. Giat ini sebagai bentuk pemberdayaan perempuan mengusung tema “Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan Melalui Pelatihan Membatik Dan Desain Mode”.
Dalam kegiatan itu, juga dihadiri Ketua Dekranasda Berau Sri Aslinda Sulaiman, Kasi Pemberdayaan Kecamatan Sambaliung Amran, Kepala Kampung Suaran Arif Sugiarto, Ketua Putri Batik Maluang, Putri Arofah beserta timnya. Selain itu, hadir juga, perwakilan dari Management PT Bukit Makmur Mandiri Utama Jobsite Binungan-Suaran, Sriyanta dan Sucipto.
“Berau dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata di Kalimantan Timur. Sebagai masyarakat Berau, kita harus menciptakan produk-produk yang meningkatkan nilai jual Berau sebagai destinasi wisata di Kalimantan Timur. Produk batik Berau, bisa jadi salah satunya,” ujar Aslinda Sulaiman.
Sebab, batik merupakan salah satu bentuk manifestasi atau perwujudan dari setiap kebudayaan di masing-masing daerah. Bahkan, tak jarang dijadikan pakaian tradisional.
Namun, batik bisa juga menjadi suatu desain mode yang tidak kalah dengan pakaian tradisional kekinian sekarang. Juga mendukung sektor pariwisata sekaligus identitas kerajinan batik dengan corak paten Berau.
Setiap goresan tinta yang mengandung berbagai makna, membuat nilai jual batik cukup tinggi. Ditambah lagi, desain yang indah dan kekinian membuatnya semakin bernilai. Untuk itu, Dekranasda bekerjasama dengan BUMA, kata Aslinda, mendorong pelatihan membatik lebih dimasifkan lagi.
“Ini kesempatan bagus, yang harus dimaksimalkan. Makanya, kami dari Dekranasda akan memberikan support dan pendampingan kepada Ibu-Ibu PKK Kampung Suaran, yang akan memulai peluang usaha dengan cara membatik,” jelasnya.
Apalagi batik Berau sudah cukup dikenal masyarakat luas. Apalagi, tahun 2021 lalu, batik Berau juga menjadi pemenang lomba batik di Provinsi Kalimantan Timur.
“Ini merupakan salah satu kebanggaan, dan kami ingin produksi batik Berau semakin banyak, dan berkualitas. Kedepan, kami ingin produksi batik Berau menjadi salah satu cindera mata khas bumi batiwakkal,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Management PT Bukit Makmur Mandiri Utama Jobsite Binungan-Suaran, Sriyanta mengatakan, PT. Bukit Makmur Mandiri Utama Jobsite Binungan-Suaran, mengadakan kegiatan pelatihan membatik dan desain mode, merupakan salah satu program pemberdayaan perempuan yang ada di lingkar tambang.
Yang mana, program ini sangat penting dalam menumbuhkan peran perempuan, dalam meningkatkan potensi diri agar lebih mandiri, mampu berkarya, dan berdaya secara ekonomi.
Pelatihan itu juga dimentori oleh pemilik Putri Batik Maluang, yakni Putri Arofah bersama sejumlah timnya. Pesertanya yang tak lain ibu-ibu PKK Kampung Suaran, akan diberikan peralatan membatik, agar pelatihan berjalan lebih maksimal.
“Setelah mendapatkan materi, ibu-ibu PKK Kampung Suaran dapat langsung mempraktekkannya. Pelatihan ini merupakan kegiatan positif, dan bermanfaat untuk jangka Panjang,” katanya.
Melalui pelatihan membatik itu juga, para peserta diharapkan dapat menyerap dan memperhatikan setiap materi yang diberikan oleh pembimbing. Akan amat disayangkan, jika pelatihan tersebut tidak diikuti dengan baik, mengingat produksi batik dapat menjadi salah satu peluang usaha di zaman moderen ini.
“Kami dari Perusahaan mendukung, dan berharap adanya pelatihan membatik dan desain mode ini, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lingkar tambang khususnya di Kampung Suaran melalui usaha industri rumahan yang digawangi oleh Ibu-Ibu PKK,” ujarnya.
Sebagai motivasi kata dia, saat ini kelompok binaan Bukit Makmur Mandiri Utama, di Maluang sudah mendapatkan omset ratusan juta per bulannya. Hal itu kata Sriyanta, dapat menjadi cerminan, bagaimana para perempuan bisa menjadi mandiri dan berdaya secara ekonomi. Baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar.
Oleh sebab itu, kami ingin menularkan kesuksesan perempuan di Maluang ke kelompok lain melalui pemberdayaan ekonomi berkelanjutan dengan Pelatihan Membatik dan Desain Mode.
Pihaknya berharap, melalui pelatihan itu, ibu-ibu PKK Kampung Suaran, mampu untuk memproduksi dan memiliki kemampuan, dalam mengelola usaha skala rumah tangga, industri kecil, maupun industri besar.
“Untuk menunjang peningkatan kebutuhan rumah tangga, maupun untuk membuka peluang kerja produktif dan mandiri, melalui produk-produk dari hasil membatik,” pungkasnya.(*)